Menjelang akhir tahun biasanya berbagai mal dan department store akan menggelar diskon besar-besaran. Tujuannya untuk menghabiskan stok yang diprediksi tak akan laku lagi di tahun berikutnya. Masa diskon ini biasanya jadi kesempatan untuk banyak orang membeli sepatu, pakaian, parfum dan gadget.
Bahkan adapula yang sengaja menyisihkan uangnya untuk digunakan berbelanja di akhir tahun. Diskon akhir tahun memang menggiurkan karena persentase potongan harganya yang cukup besar. Besaran diskon tiap produk bisa mencapai 70% masih ditambah dengan potongan lainnya. Paling membingungkan jika diskon sekian persen masih ditambah sekian persen lagi, sehingga banyak orang sering salah mengkalkulasi harganya.
Menguasai cara menghitung persen diskon ini juga penting untuk membandingkan harga. Kadang kita harus cepat dan cermat menghitung diskon agar tak kehilangan barang yang ditaksir. Tak jarang barang yang sama dijual di dua toko berbeda dengan penawaran diskon yang beda pula. Pastikan kamu paham benar cara menghitung persen ini agar bisa berbelanja sehemat mungkin namun tetap puas.
1. Istilah diskon …% dan diskon …% off
Kedua istilah persentase ini paling sering ditemui penawarannya, sekaligus paling gampang dipahami. Kalau menemukan label diskon ini berarti harga asli dipotong dengan sekian persen diskon tersebut.
Contohnya, tas berharga Rp900.000 yang didiskon 30% berarti kini dijual dengan harga hanya Rp630.000 saja.
2. Istilah diskon up to …%
Iming-iming obral jenis ini biasanya dibarengi dengan persentase yang besar seperti 70% bahkan 90%. Biasanya penawaran ini dipajang di bagian depan toko untuk menarik pembeli. Jangan langsung terkecoh dan kalap berbelanja karena belum tentu harganya super murah.
Penggunaan kata ‘up to …%’ berarti maksimal hingga sekian persen. Artinya, promo up to 70% bukan berarti semua barang dijual dengan diskon segitu melainkan maksimal potongan harga yang diberikan. Seringnya kebanyakan produk malah hanya didiskon 20% saja dan sedikit yang benar-benar memberikan potongan harga besar. Cara ini dipakai untuk menarik pembeli masuk ke toko dan kemudian tertarik membeli produk lainnya.
3. Istilah diskon …%+…%
Tawaran diskon ini mungkin adalah yang paling menjebak pembeli. Seringkali kamu terjebak tawaran ini dan baru menyadarinya begitu sampai di kasir dan terpaksa membayarnya. Kebanyakan orang mengkalkulasi begitu saja angka diskon yang tertera sehingga salah menjumlahkannya.
Jika sebuah gaun dengan harga Rp500.000 diberikan diskon 50%+40%, maka bukan berarti dipotong hingga 90% harga. Potongannya diberlakukan dua kali, pertama dengan sebesar Rp250.000 dari 50%. Kemudian, harga yang tersisa didiskon lagi sebesar 40% hingga harga akhirnya adalah Rp150.000
Disiplin Pada Anggaran Belanja
Berbelanja memang kegiatan yang menyenangan apalagi di tengah hujan diskon akhir tahun. Namun pastikan kamu berbelanja dengan bijaksana agar tak mengganggu keuanganmu dan malah berutang kartu kredit misalnya.
Siapkan anggaran belanja yang sesuai dengan kemampuanmu. Kamu bisa memanfaatkan bonus dari kantor atau kelebihan anggaran bulan lalu untuk dibelanjakan.
Pilihlah barang yang benar-benar dibutuhkan bukan sekedar kamu inginkan. Kebanyakan milenial tergoda berbelanja dengan kalap yang kemudian hanya disesalinya. Jangan pakai simpanan dana darurat atau biaya hidup untuk dibelikan kebutuhan sekunder.
Bacaan menarik lainnya:
Berman, and Evans, 2010, Retail Management, A Strategic Approach, New Jersey: Prentice Hall.
Sutisna, 2001, Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Investasi reksa dana bisa memiliki tingkat pengembalian hingga berkali-kali lipat dibanding dengan tabungan bank, dan merupakan instrumen investasi yang tepat bagi pemula. Bebas setor-tarik kapan saja, Ajaib memungkinkan penggunanya untuk berinvestasi sesuai dengan tujuan finansial mereka. Download Ajaib sekarang.
