Ajaib.co.id – Sepanjang Semester I-2022 PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) berhasil membukukan laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$202 juta, perolehan ini melesat 490% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar US$34,18 juta. Adapun secara topline ADMR mencatat pendapatan sebesar US$435,65 juta, meningkat 165% dari periode yang sama tahun 2021 sebesar US$164,15 juta.
Pendapatan yang terakselerasi sejalan dengan meningkatnya beban pokok pendapatan menjadi sebesar US$148,24 juta atau meningkat 45% secara YoY, dari periode sebelumnya sebesar US$102,37. Walaupun beban pendapatan meningkat laba bruto ADMR tetap mengalami peningkatan yang signifikan sebesar 365% YoY menjadi US$287,41 juta.
Selain itu, pos laba usaha juga meningkat 438% Yoy menjadi US$272,71 juta. Sehingga, laba sebelum pajak tercatat naik sebesar US$263,38 juta. Beban pajak yang ditanggung emiten batu bara satu ini adalah senilai US$59,2 juta. Dari peningkatan ini, maka laba saham dasar ADMR naik menjadi US$0,0049 dari US$0,0047.
Pada periode ini, total aset yang dimiliki saham ADMR pun meningkat 42% menjadi US$804,17 juta. Hal ini didukung karena meningkatnya liabilitas sebesar 27% YoY menjadi US$731,45 juta dengan ekuitas naik 80% menjadi USD408,18 juta.
Christian Ariano Rahmat, Presiden Direktur PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) mengatakan bahwa perusahaan ADMR telah menjadi perusahaan publik yang didukung ASP lebih tinggi dengan volume penjualan yang meningkat. Ia juga menyampaikan bahwa perusahaan telah menerima permintaan yang tinggi untuk produk batu bara kokas keras. Produk satu ini berhasil menghasilkan pertumbuhan 9% pada volume penjualan semester IH22. Harga yang kuat lingkungan meningkatkan ASP 1H22 sebesar 143%.
Sedangkan, aktivitas manufaktur dan konstruksi dari PT Adaro Minerals Indonesia berkembang lebih lambat dan memberikan tantangan bagi batubara metalurgi di lingkungan saat ini. Namun, Christian menyampaikan bahwa perusahaan tetap berada di jalur yang tepat untuk memenuhi produksi 2,8 – 3,3 Mt pada tahun 2022.
Selain itu, PT Adaro Minerals Indonesia sebagai anak usaha Grup Adaro ini terus mendukung transformasi untuk mencapai tonggak baru dalam rencana perusahaan untuk melakukan terobosan pada awal 2023 pada Pabrik peleburan aluminium sebagai proyek pertama dalam pembangunan industri hijau terbesar di dunia di Kaltara.
Sumber: https://www.emitennews.com/newzs/melesat-490-persen-adaro-minerals-admr-kantongi-laba-semester-i-usd202-juta, dengan perubahan seperlunya.