Berita

Jokowi Akan Larang Ekspor Bauksit, Tembaga, hingga Timah

Sumber: Pixabay

Ajaib.co.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan komitmen pemerintah dalam menghentikan ekspor bahan baku mineral seiring dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan nilai tambah sumber daya di dalam negeri.

Presiden Jokowi menjelaskan bahwa setelah melarang ekspor bijih nikel beberapa tahun lalu, pemerintah akan menghentikan ekspor bauksit, tembaga, hingga timah.

“Tahun depan akan setop ekspor bahan mentah bauksit [pada 2022], tembaga, selanjutnya emas, selanjutnya timah,” ungkapnya melalui laman Setpres pada Senin (27/12).

Presiden mengungkapkan bahwa upaya penghiliran terus dikebut pemerintah untuk memberikan manfaat lebih bagi negara. Ini karena keberadaan industri hilir juga berdampak pada pendapatan negara dalam bentuk pajak.

“Saya kira keuntungan kita menyetop ekspor bahan mentah nikel manfaatnya bisa lari ke mana-mana,” jelasnya.

Lebih lanjut, pelarangan ekspor bauksit, akan dimulai pada akhir tahun 2022. Namun, pengumuman tersebut disampaikan lebih awal agar pelaku bisnis di sektor tersebut dalam melakukan persiapan.

Sementara ity, Priseden Jokowi menargetkan seluruh bahan mentah di masa depan tidak lagi dapat ekspor tanpa melalui proses olahan.

Kebijakan tersebut akan berdampak pada percepatan pembangunan industri hilir di dalam negeri. Pemerintah sendiri telah menargetkan pembangunan 53 smelter di tahun 2024, dengan 20 smelter di antaranya telah beroperasi hingga 2021.

“Yang ingin mengambil, membeli bahan mentah kita sudah tidak bisa lagi. Artinya mau tidak mau harus mendirikan industri di Tanah Air, sehingga kita tidak ekspor lagi yang namanya bahan mentah,” tuturya.

Pada kesempatan yang sama, Presiden Jokowi turut meresmikan pabrik smelter milik PT Gunbuster Nickel Industri (GNI) yang berada di Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara.

Smelter tersebut nantinya akan memurnikan bijih nikel menjadi feronikel. Presiden Jokowi menyebutkan bahwa perusahaan dengan serapan 27.000 tenaga kerja itu akan memberikan peningkatan nilai tambah 14 kali lipat dibandingkan dengan ekspor bijih nikel.

Sumber: Setelah Nikel, Jokowi Komitmen Larang Ekspor Bauksit, Tembaga, hingga Timah, dengan perubahan seperlunya.

Artikel Terkait