Rumah Tangga Masa Kini

Jangan Dibatasi, Ini Manfaat Punya Cita-cita bagi Anak-anak

Manfaat punya cita cita

Ajaib.co.id – Cita-cita memiliki peranan yang cukup besar dalam hidup seseorang. Oleh karena itu sangat baik untuk mengenalkan konsep tentang cita-cita sedini mungkin kepada anak-anak. Kamu bisa mengarahkan anak-anak menentukan cita-citanya tanpa ada paksaan.

Tidak ada cita-cita yang paling bagus, yang penting adalah anak-anak memiliki minat dan bakat di bidang yang dipilihnya. Walaupun pada akhirnya sebagian besar orang memiliki profesi berbeda dari impian masa kecilnya, memiliki cita-cita tetap memberikan banyak manfaat.

Yuk, ketahui manfaat dan cara mengenalkan konsep cita-cita kepada anak. Simak pembahasan berikut ini.

Manfaat Cita-cita

Banyak manfaat cita-cita yang bisa diperoleh anak-anak. Tercapai atau tidaknya impian tersebut, anak-anak telah melalui proses jatuh bangun dalam mengejarnya. Dari situ banyak pelajaran yang bisa diambil. Berikut ini beberapa manfaat cita-cita bagi anak-anak.

1.    Sebagai Motivasi Belajar

Dengan memilikinya, seorang anak akan terdorong untuk giat belajar. Cita-cita dapat menjadi motivasi belajar bagi anak-anak. Orang tua tinggal mengarahkan saja agar motivasi ini bisa kontinu.

2.    Sarana Latihan Mental

Proses mengejar cita-cita tidak mudah. Mungkin anak akan mengalami masa-masa sulit yang harus dihadapi. Kadang-kadang anak juga akan merasakan kegagalan. Hal ini baik sebagai sarana belajar dan latihan mental agar kuat menghadapi kenyataan.

3.    Membantu Meraih yang Diinginkan

Adanya cita-cita membuat anak memiliki gambaran yang jelas tentang apa yang diinginkannya. Kesungguhan untuk mengejar cita-cita ini membantu anak lebih mudah dalam mendapatkan apa yang ia inginkan.

4.    Menghargai Proses

Dengan berjalannya waktu, mungkin cita-cita anak akan berubah. Namun, anak akan belajar bahwa hasil bukanlah tujuan utama. Proses yang telah dilalui merupakan pengalaman berharga. Sehingga anak memahami untuk menghargai setiap proses yang dilaluinya.

5.    Memberikan Gambaran Jurusan pendidikan

Saat anak sudah mulai menapaki pendidikan yang lebih tinggi, anak yang memiliki cita-cita tidak akan bingung lagi untuk memilih jurusan pendidikannya. Anak sudah mengetahui profesi apa yang diinginkannya.

Manfaat cita-cita ini dapat diperoleh dengan adanya dukungan penuh dari keluarga, baik itu orang tua, kakek nenek, maupun orang-orang di sekitar lingkungan anak. Usahakan untuk menempatkan anak pada lingkungan yang kondusif untuk meraih cita-citanya.

Cara Mengenalkan Konsep Cita-cita pada Anak

Cara mengenalkan konsep cita-cita pada anak adalah dengan menceritakan tentang berbagai jenis profesi yang bisa dijalani. Jelaskan tentang tugas serta tanggung jawab setiap profesi dengan bahasa sesuai dengan pemahaman anak.

Sebaiknya orang tua tidak menggiring keinginan anak pada satu profesi tertentu. Biarkan anak memilih sendiri sesuai dengan keinginannya. Biarkan jika cita-cita anak berubah-ubah, hal ini merupakan sesuatu yang wajar. Bersikaplah terbuka dan bisa menerima pendapat anak.

Untuk mengetahui kegemaran dan potensi yang dimiliki anak, orang tua dapat memperhatikan kegiatan sehari-hari yang anak lakukan. Biasanya anak-anak tidak bosan dengan kegiatan yang disukainya. Misalnya anak suka bernyanyi, menari, atau menggambar. Orang tua sebaiknya mengembangkan kegemaran anak ini dan memberikan fasilitas yang diperlukan.

Berikut ini beberapa hal yang dapat dilakukan orang tua untuk memupuk cita-cita anak sejak dini.

1.    Beri Dukungan

Tunjukkan sikap yang mendukung pada cita-cita anak walaupun sebagai orang tua kamu menganggapnya mustahil terwujud, misalnya menjadi tokoh dalam dongeng. Ketika semakin besar anak akan mengerti jika cita-citanya mustahil dan dengan sendirinya bisa berubah.

2.    Beri Tantangan

Tantangan dapat melatih anak untuk memecahkan masalah dan mencari jalan keluar. Hal ini dapat memupuk cita-cita anak dan menyiapkannya menjadi pribadi yang lebih tahan banting.

3.    Budayakan Membaca

Banyak pengetahuan yang dapat diperoleh dengan membaca. Biasakan anak untuk gemar membaca sejak dini agar wawasannya luas dan suka belajar. Daya pikir dan kreativitas anak akan meningkat dengan sering membaca buku-buku bermanfaat.

4.    Mengenalkan Dunia

Berikan pengalaman sebanyak-banyaknya kepada anak. Kenalkan tempat baru, teman baru, dan kegiatan baru. Kenalkan anak kepada dunia yang luas. Ajak anak-anak untuk menjelajah alam di sekitarnya. Jika memungkinkan, ajak anak untuk melakukan perjalanan ke tempat yang jauh.

5.    Ceritakan Kisah Orang terkenal

Kisah hidup orang-orang terkenal dapat dijadikan inspirasi. Ceritakan pada anak tentang kisah nabi, pahlawan, dan orang-orang besar sepanjang sejarah. Jika ada kekurangan dari tokoh tersebut, orang tua dapat menyampaikannya secara bijak. Arahkan anak untuk mengambil hal-hal yang bermanfaat.

6.    Bermain Bersama

Bersosialisasi dengan lingkungan dan berinteraksi dengan orang lain dapat menambah kepercayaan diri anak. Sangat baik jika orang tua bisa meluangkan waktu untuk bermain bersama anak.

7.    Materi Bukan yang Utama

Bisa jadi cita-cita anak-anak dianggap tidak akan menghasilkan materi yang melimpah dalam pandangan orang tua. Namun perlu dipahami bahwa cita-cita tersebut adalah pilihan anak berdasarkan hal yang sukainya. Sebaiknya orang tua tetap mendukung dan berusaha memahami keinginan anak.

Jika diperlukan, orang tua dapat meminta bantuan psikolog untuk melakukan analisa terhadap tumbuh kembang anak. Bakat dan potensi anak juga dapat diketahui dengan melakukan beberapa tes atas anjuran dari psikolog anak.

Anak-anak tidak menanggung kewajiban untuk mewujudkan impian orang tua. Mereka memiliki kehidupan sendiri yang mungkin berbeda dengan keinginan orang tua. Tugas orang tua adalah memberikan dukungan dan pengarahan terhadap cita-cita anak, bukan pemaksaan.

Dukung anak-anak untuk mewujudkan impiannya. Siapkan dana pendidikan yang cukup sampai jenjang yang anak inginkan. Untuk mendapatkan penghasilan tambahan, kamu dapat melakukan investasi. Pilihlah investasi jangka panjang yang dananya dapat digunakan ketika anak membutuhkan dana besar untuk pendidikan tinggi.

Artikel Terkait