Saham

Mengenal Saham ANDI & Kinerjanya yang Stagnan

Saham ANDI Merosot Tajam di September Lalu, Kenapa?

Ajaib.co.id – PT Andira Agro Tbk (ANDI) menutup pergerakan mereka di lantai saham pada Agustus 2019 di posisi Rp2.190 per unitnya. Namun, setelah pergantian bulan, saham ANDI (kode Andira Argo) malah merosot drastis.

Hingga 12 September 2019, saham ANDI berada di posisi Rp1.800 per lembar sahamnya. Artinya, saham ANDI sudah merosot hingga Rp390 per lembar atau 17,81%. Lalu, bagaimana saham ANDI, Bagus atau justru merosot kembali? Kini, per Agustus 2020 saham ANDI ada di level Rp50 dan telah stagnan selama lebih dari 1 tahun terakhir, semenjak virus COVID-19 menyerang.

Mengenal Profil Saham Andi

Andira Agro dengan kode saham ANDO merupakan perusahaan di bidang pertanian, perkebunan, dan agroindustri. Perusahaan ini sudah berdiri sejak 1995.

Di mana, perkebunan ini memiliki luas hingga 12 ribuan. Di mana, lahan ini dibagi menjadi tiga bagian, kebun inti 5.463 hektar, kebun plasma 4.668 hektar, dan kebun sisa sekitar 2000 hektar.

Bisnis Saham ANDI

Bisnis ini memiliki inti usaha pada perkebunan kelapa sawit yang sering disebut CPO di pasar modal. Sawit sendiri merupakan salah satu komoditi yang dicari di seluruh dunia selain minyak. Biasanya disebut minyak di atas bumi.

Namun, faktanya kelapa sawit ini bisa dimanfaatkan untuk minyak goreng yang tidak akan ada matinya. Di mana, minyak goreng ini selalu dibutuhkan oleh semua orang, khusunya untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.

Usaha sawit sendiri memiliki sifat yang selalu bisa diperbaharui. Selain itu, permintaan pasar akan kelapa sawit tidak hanya tergantung ekspor, tapi juga lokal. Sehingga, ketika luar negeri permintaan akan kelapa sawit rendah, ini tidak akan membuat usaha ini hancur.

Selain itu, sawit sendiri tumbuh di iklim tropis, sehingga banyak negara dengan iklim non tropis sangat membutuhkan. Ini membuktikan permintaan selalu banyak tapi kesanggupan tidak banyak.

Saham ANDI Masuk TOP Saham Terburuk

Penurunan itu berbanding terbalik bila dibandingkan pencapaian mereka pada bulan yang sama di tahun lalu. Ya, pada September 2018, saham ANDI melonjak hingga 635%. Bahkan, pada pekan pertama September 2019, saham emiten ANDI termasuk dalam top 10 saham terburuk. Mereka mengalami koreksi hingga 11,4% dan berada di harga Rp1.940, yang terjadi pada 6 September. Dan kini, Juni 2020 saham ANDI telah mencapai Rp50, angka ini stagnan per 3 December 2019.

Mengubah Haluan Bisnis

ANDI juga mengubah haluan bisnis mereka pada tahun ini. Direktur Utama PT Andira Agro Tbk (ANDI) Francis Indarto menyebutkan hal tersebut tak bisa dilepaskan dari prospek crude palm oil (CPO) yang masih digelayuti awan mendung. Hal itu terlihat dari rentetan harga penjualan CPO ANDI yang terus menurun.

Francis mengatakan, setiap perusahaan CPO cenderung akan menuai produktivitas yang lebih tinggi di paruh kedua setiap tahunnya. Namun Francis pesimistis bahwa harga jual rerata ANDI bisa naik pada periode mendatang.

Di semester I dengan produktivitas yang tidak seberapa saja harganya sudah turun. Nah apalagi nanti ketika produktivitas kami tinggi tapi permintaan akan sama seperti semester I,” ungkap Francis pesimistis.

Kondisi tersebut yang membuat ANDI menunda pembangunan pabrik baru. “Kalau kami paksakan bangun pabrik, tapi dari permintaan belum ada peningkatan, hanya akan menambah beban operasional kami,” ujar Francis.

Hal itu dilakukan karena buntut dari pendapatan saham ANDI pada semeseter pertama di tahun 2019 yang dilaporkan mengalami penurunan hingga 7,86 persen. Mereka hanya mendapatkan Rp 135,99 miliar. Padahal, pada tahun lalu di periode yang sama, ANDI meraup pendapatan sebesar Rp 147,60 miliar.

Penjualan Minyak Sawit Jadi Pendapatan Utama

Penjualan minyak sawit mentah (crude palm oil) masih menjadi kontributor utama pendapatan ANDI dengan nilai sebesar Rp116,40 miliar. Nilai tersebut setara dengan 85,59% dari total pendapatan ANDI. Sedangkan penjualan sawit menyumbang 15% dari total pendapatan ANDI. Pada segmen tersebut, ANDI meraup pendapatan sebesar Rp19,59 miliar.

Meski pendapatan menurun, namun ANDI sudah bisa mencatatkan laba pada semester pertama di tahun 2019. Tercatat, laba ANDI tahun ini sebesar Rp10,12 miliar. Padahal pada semester pertama di tahun 2018, ANDI masih mengalami kerugian. Tercatat, kerugian ANDI di periode ini mencapai Rp9,55 miliar.

Berhasil Mengurangi Beban Pokok Penjualan

Dari segi efisiensi, ANDI juga bisa mengurangi beberapa pos beban seperti beban pokok penjualan. Tercatat, ANDI merogoh kocek sebesar Rp 118,84 miliar untuk beban pokok penjualan. Angka itu turun 19,23% dari beban di paruh pertama tahun lalu yang masih membengkak sebesar Rp147,15 miliar.

ANDI juga bisa mengurangi liabilitasnya sepanjang semester pertama di tahun 2019. Total liabilitas perusahaan agrikultur ini sebesar Rp257,47 miliar di paruh pertama 2019. Angka itu masih lebih rendah dibanding liabilitas tahun lalu yang mencapai Rp293,68 miliar

Itulah beberapa fakta mengenai merosotnya harga saham ANDI. Apa kamu berniat menjadi salah satu pemegang saham ANDI dan melihat bahwa saham ini berpotensi untuk meroket ke atas di kemudian hari? Jika iya, kamu bisa pelajari saham perusahaan ini terlebih dulu di Bursa Efek Indonesia (BEI) kemudian lakukan investasi sekarang juga di Ajaib.

Ajaib merupakan salah satu platform investasi, baik reksa dana ataupun saham online yang dapat membantu kamu melakukan analisa simpel mengenai perusahaan saham sebelum memulai investasi.

Dana yang kamu simpan didalamnya juga akan dikelola dengan baik oleh manajer investasi pilihanmu sesuai dengan tujuan investasimu. Bukan hanya itu, platform satu ini juga telah diawasi dan terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sehingga kamu tidak perlu khawatir mengenai dana yang kamu simpan didalamnya.

Selain reksa dana, kini Ajaib juga bisa membantu kamu memulai investasi saham. Sehingga, bagi kamu yang ingin memulai investasi saham ANDI, kini kamu bisa membelinya dengan mudah di Ajaib. Di mana, kamu hanya perlu mendaftar rekening saham, dan kamu sudah bisa bermain saham dengan mudah di Ajaib! Jadi, saham ataupun reksa dana, kini kamu bisa membelinya melalui Ajaib. Yuk investasi sekarang juga!

Artikel Terkait