Analisis Saham

Saham STAR Masih Hadapi Tantangan Berat di Tahun 2021

Profil Singkat Emiten

Kehadiran PT Buana Artha Anugerah Tbk (berkode saham: STAR) berawal dari tahun 2008. Kala itu, nama entitas perusahaan STAR bernama PT Star Asia International. Dua tahun kemudian, PT Star Asia International berganti nama menjadi PT Star Petrochem.

Babak baru STAR terjadi di tahun 2011. Saat itu, STAR melakukan penawaran umum saham perdana di Bursa Efek Jakarta dan menjadi perusahaan publik.

STAR menawarkan 2.000.000.000 saham kepada masyarakat. Nilai nominal per sahamnya ialah Rp100.

Sejak saat itu, STAR terus bertumbuh menjadi perusahaan perdagangan besar dengan komoditas benang, kapas, dan fiber. Bidang usaha STAR lebih luas lagi dengan juga berkecimpung di bidang pertanian, percetakan, perbengkelan, dan penyertaan saham.

Pada tahun 2018, STAR menyediakan produk manajer investasi yang dikelola oleh entitas anak untuk memberi dukungan operasional dan kesinambungan usaha. Pada tahun 2019, melalui keputusan RUPS Luar Biasa, kembali terjadi perubahan nama menjadi PT Buana Artha Anugerah Tbk hingga sekarang.

Melalui perubahan tersebut, STAR berharap dapat menjaga ketahanan dan kemandirian dalam menghadapi tantangan, sekaligus membuka peluang untuk mengembangkan usaha bersama Entitas Anak.

Dilihat dari Kinerja Keuangan dari Laporan Keuangan Terakhir

STAR berhasil menjaga kinerja positif pada sembilan bulan pertama tahun 2020 di tengah pandemi Covid-19 yang menekan bisnis di berbagai sektor.

Pada periode Januari–September 2020, STAR berhasil membukukan laba komprehensif sebesar Rp4,5 miliar. Pencapaian ini lebih besar dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang tercatat Rp849,7 juta.

Padahal, penjualan dan pendapatan usaha STAR pada periode Januari–September 2020 hanya Rp2 miliar. Bandingkan dengan periode sama tahun 2019 yang ebesar Rp65,8 miliar.

Keberhasilan STAR membukukan laba komprehensif di sembilan bulan pertama tahun 2020 turut disebabkan nihilnya beban pokok penjualan dan pendapatan. Keberhasilan ini patut mendapat apresiasi tersendiri.

Berikut adalah ikhtisar keuangan terakhir STAR.

Riwayat Kinerja

Kinerja STAR tak mengesankan dalam beberapa tahun terakhir. Penjualan dan pendapatan STAR turun cukup signifikan dalam rentang tahun 2017–2019. Beban pokok penjualan naik 30,2%.

Kerugian STAR pun membengkak hingga 30,2% dalam kurun waktu 2017–2019. Total aset STAR juga menyusut.

Berikut ini rata-rata pertumbuhan tahunan (compound annual growth rate/CAGR) sejumlah komponen kinerja STAR periode 2017 hingga 2019:

Track Record Pembagian Dividen untuk Pemegang Saham

STAR tidak rutin membagikan dividen tiap tahunnya. Tidak ditemukan catatan pembagian dividen STAR pada tahun 2018 dan 2019. Hal ini wajar mengingat STAR masih menanggug kerugian dalam beberapa tahun terakhir.

Prospek Bisnis STAR

Tahun 2021 akan menjadi tahun yang sangat menantang bagi perekonomian global dan nasional. Penyebaran Covid-19 menyebabkan pelemahan ekonomi secara masif pada negara maju dan negara berkembang.

Dampak pandemi Covid-19 telah menghambat aktivitas ekonomi global, terutama pada beberapa sektor, yakni jalur pariwisata, perdagangan, dan investasi.

Terkait salah satu bidang yang digeluti STAR, harga saham di berbagai negara turun tajam, termasuk di negara maju. Sementara itu, imbal hasil obligasi negara berkembang meningkat tajam.

Kondisi ini turut berimbas pada bisnis STAR. Meskipun gangguan ini diperkirakan hanya bersifat

sementara, namun terdapat ketidakpastian yang cukup tinggi terhadap operasi dan kinerja keuangan STAR dan entitas anak.

Untuk menghadapi arus perubahan dan peluang industri yang sangat besar, tantangan lain STAR adalah transformasi digitalisasi ke dalam bisnis inti. Selain itu, dibutuhkan fondasi yang kuat sebagai kunci bagi profitabilitas positif untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan.

Tak kalah penting adalah divestasi pada entitas anak dan tetap menguatkan perannya untuk mendorong kinerja demi perkembangan usaha selanjutnya.

Keberhasilan program vaksinasi Covid-19 juga dapat membantu performa STAR di tahun-tahun mendatang. Pasalnya, vaksinasi yang sukses dapat membantu pemulihan ekonomi sekaligus peningkatan kepercayaan investor.

Kesimpulannya, saham STAR masih menemui tantangan besar untuk menampilkan performa lebih baik ke depannya. Penerapan strategi jitu dan perbaikan kondisi eksternal dapat membantu STAR berkinerja lebih baik lagi.

Harga Saham (Kesimpulan)

Pada penutupan bursa 7 Mei 2021, data saham STAR adalah sebagai berikut:

Pembukaan: Rp104

Penutupan Sebelumnya: Rp100

Penawaran (Offer): Rp103

Penawaran (Bid): Rp100

Harga Terendah: Rp100

Harga Tertinggi: Rp110

Volume: 112.100 (Saham)

Nilai Transaksi: Rp12.200.500

Frekuensi: 25 (Kali)

EPS: Rp-3

Berdasarkan data di atas, rekomendasi saham STAR adalah hold.

Satu hal yang perlu dicermati dari saham STAR adalah apa yang terjadi pada medio September 2020. Kala itu, ada yang tidak biasa dalam pergerakan saham STAR. Saham STAR bergerak volatile (naik-turun cukup tajam) atau istilahnya bungge jumping.

Pergerakan bungge jumping ini terlihat sejak pembukaan perdagangan tanggal 17 September 2020 hingga keesokan harinya.

Gerak tak wajar ini membuat Bursa Efek Indonesia (BEI) menyurati STAR guna menanyakan adanya informasi atau fakta material yang dapat mempengaruhi nilai efek perusahaan atau keputusan investasi pemodal.

Disclaimer

Disclaimer: Tulisan ini berdasarkan riset dan opini pribadi. Bukan rekomendasi investasi dari Ajaib. Setiap keputusan investasi dan trading merupakan tanggung jawab masing-masing individu yang membuat keputusan tersebut. Harap berinvestasi sesuai profil risiko pribadi.

Artikel Terkait