Banking

Pengajuan Kartu Kredit Baru Ditolak? Ini Alasannya

Ajaib.co.idKartu kredit menjadi salah satu solusi pembayaran alternatif bagi masyarakat, salah satunya bagi generasi milenial yang dikenal jarang menggunakan uang tunai untuk pembayaran. Meskipun kerap kali dikambinghitamkan sebagai penyebab menumpuknya utang individu, kartu kredit memiliki banyak manfaat jika digunakan sesuai kebutuhan, misalnya untuk mencicil perabotan rumah yang tidak bisa dibayar dengan uang tunai karena belum gajian atau membeli hadiah untuk pasangan.

Untuk mendapatkan kartu kredit baru juga mudah, kamu hanya perlu mendatangi bank sesuai preferensi atau menghubunginya melalui layanan pelanggan, selanjutnya kamu perlu mengisi formulir Know Your Customer (KYC) yang akan menjadi standar pihak bank untuk menyetujui atau menolak pengajuan kartu kredit tersebut.

Namun, tidak semua pengajuan kartu kredit individu bisa disetujui oleh pihak bank, beberapa individu ada yang mengalami penolakan, tidak hanya sekali bahkan berkali-kali. Jika kamu salah satu dari mereka, tentu kamu bertanya-tanya alasan pengajuan kartu kredit baru bisa ditolak. Berikut sejumlah penyebab mengapa pengajuan kartu kredit bisa ditolak oleh bank.

Dokumen dan Formulir Tidak Lengkap

Sebelum mengajukan kartu kredit baru, kamu diharuskan mengisi formulir yang berisi data diri, mulai dari alamat, pekerjaan orang tua, tempat bekerja, hingga total gaji selama setahun. Formulir ini akan menjadi standar bagi pihak bank untuk menentukan apakah pengajuan kartu kredit kamu akan disetujui atau ditolak.

Salah satu kesalahan individu dalam mengajukan kartu kredit adalah pengisian dokumen dan formulir yang tidak lengkap, atau lebih parahnya lagi palsu. Kamu mungkin ingin bank menyetujui pengajuan kartu kredit dengan cara memanipulasi data penting, misalnya total gaji selama satu tahun, tapi hal ini malah akan membuat peluang pengajuan kartu kredit ditolak.

Kesalahan dalam melengkapi dokumen dan formulir pengajuan akan mengakibatkan bank tidak memproses data kamu. Pastikan dokumen penting seperti KTP, Kartu Keluarga, slip gaji, dan NPWP lengkap dan formulir yang diisi sepenuhnya benar.

Riwayat Kredit Buruk

Alasan lainnya kenapa pengajuan kartu kredit baru ditolak pihak bank adalah riwayat kredit buruk. Kamu tidak perlu memiliki kartu kredit untuk bisa memiliki riwayat kredit yang buruk. Meminjam uang di bank atau di aplikasi pinjaman online dan kerap kali telat bayar dapat menjadi pertimbangan besar bagi pihak bank untuk menolak pengajuan kartu kredit.

Bank memiliki tingkatan dalam menilai calon nasabah yang mengajukan kartu kredit dengan mempelajari kolektibilitas kreditnya, yaitu level 1 di mana individu yang tidak pernah menunggak cicilan, level 2 untuk individu yang pernah menunggak hingga 90 hari, level 3 dengan status kredit kurang lancar untuk individu yang menunggak dalam waktu 90 hingga 120 hari, level 4 untuk individu yang pernah menunggak selama 120 hingga 180 hari, dan yang terakhir level 5 yang artinya status kredit macet, untuk individu yang menunggak lebih dari 180 hari.

Sebelum mengajukan kartu kredit ke bank, pastikan semua tagihan dan utang kamu sudah dilunasi, sebab jika belum riwayat kredit kamu akan buruk dan pihak bank punya alasan kuat untuk menolak pengajuan kartu kredit.

Pendapatan Tidak Memenuhi Batas Minimum

Pihak bank memiliki manajemen risiko untuk meminimalisir nasabah yang berpotensi gagal bayar kartu kredit di kemudian hari. Salah satu indikator yang penting dalam pengajuan kartu kredit baru adalah total pendapatan selama setahun.

Pada umumnya, setiap bank memiliki batas minimum pendapatan individu setidaknya di angka Rp3.000.000 per bulan atau sekitar Rp36.000.000 per tahun. Semakin besar pendapatan kamu, semakin besar limit kartu kredit yang akan diperoleh dari bank tersebut. Namun, tidak jarang individu yang pendapatannya tinggi juga menunggak tagihan kartu kredit.

Tidak hanya itu, pihak bank juga seringkali menolak pengajuan kartu kredit pekerja lepas, meski pendapatan mereka melebihi pendapatan batas minimum. Hal ini dikarenakan pekerja lepas tidak memiliki pendapatan yang menentu dibandingkan pekerja penuh di sebuah perusahaan. Singkatnya, jika pendapatan kamu selama sebulan masih kurang dari Rp3.000.000, bank akan langsung menolaknya.

Cash flow Pendapatan Buruk

Katakanlah kamu memiliki pendapatan yang melebihi batas minimum pengajuan kartu kredit, formulir yang isi lengkap dan benar, tetapi ketika mengajukan kartu kredit baru, pihak bank menolaknya. Apa yang sebenarnya terjadi? 

Bisa jadi aliran keuangan kamu selama ini buruk dan pihak bank melihat indikator ini sebagai peringatan bahwa kamu tidak bisa mengelola keuangan dengan benar. Misalnya, dari pendapatan Rp15.000.000 selama sebulan, kamu tidak menyisakan uang sama sekali di rekening tersebut. Tentu hal ini menjadi pertimbangan serius bagi pihak bank, mengingat cash flow yang buruk dapat menjadi indikator kamu akan telat untuk membayar tagihan kartu kredit di masa depan.

Tidak Membuka Rekening di Bank Penerbit

Meskipun terdengar sepele, tidak memiliki rekening di bank penerbit kartu kredit yang kamu ajukan bisa menjadi alasan kenapa pengajuan kartu kredit ditolak. Meskipun tidak ada peraturan tertulis yang menyatakan pengajuan kartu kredit harus membuka rekening terlebih dahulu, tetapi bank akan memprioritaskan nasabah yang sudah membuka rekening dibandingkan kamu yang hanya ingin mengajukan kartu kredit.

Peluang kamu ditolak karena tidak memiliki rekening di bank penerbit cukup tinggi, sebab pihak bank harus melakukan verifikasi profil diri lebih komprehensif pada kondisi finansial kamu yang mana datanya tidak ada di pusat data mereka. Pastikan kamu mengajukan kartu kredit di bank yang rekeningnya sudah kamu miliki untuk meningkatkan peluang pengajuan disetujui oleh bank.

Sumber: This is why you might not get approved for a new credit card right now, dengan perubahan seperlunya.

Artikel Terkait