Investasi

Macam-macam Kurs dan Penyebab Umum Perubahannya

macam-macam kurs

Ajaib.co.id – Bagi kamu yang mencari penghasilan melalui perubahan nilai mata uang, maka kamu harus mengetahui macam-macam kurs yang ada. Selain itu, ternyata ada beberapa penyebab mengapa kurs bisa berubah. Untuk mengetahuinya lebih lanjut, simak ulasan berikut ini.

Kurs adalah harga mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lainnya dan jadi salah satu penentu paling penting dari tingkat kesehatan ekonomi relatif suatu negara.

Kurs berfungsi dalam transaksi ekspor dan impor antar negara sehingga harga mata uang dari berbagai negara bisa diterjemahkan agar proses jual dan beli bisa berjalan lancar. Sedangkan bagi masyarakat, kurs akan sangat berpengaruh terhadap harga produk asal luar negeri yang dikonsumsi.

Artikel dari redaksi Ajaib kali ini akan membahas macam-macam kurs yang umum digunakan, apa saja?

Macam-Macam Kurs

Ada 3 jenis kurs yang digunakan sebagai panduan jual-beli mata uang asing: kurs jual, kurs beli, dan kurs tengah. Berikut penjelasannya:

1. Kurs Jual

Kurs jual adalah salah satu dari macam-macam kurs yang digunakan sebagai patokan penjualan mata uang asing baik oleh bank, tempat jual beli valuta asing, dan tempat penukaran mata uang asing (money changer).

Contoh penggunaan kurs jual misalnya saat kamu harus pergi ke Amerika, kamu akan menukarkan rupiah yang kamu miliki menjadi dolar Amerika agar bisa melakukan transaksi. Nominal yang akan dijadikan sebagai acuan penukaran adalah kurs jual.

Kamu akan melakukan penukaran uang Rp30 juta dengan kurs jual Rp14 ribu. Maka jumlah yang kamu dapatkan adalah sekitar US$2.000 dengan rumus perhitungan Rp30 juta/Rp14 ribu.

2. Kurs Beli

Sebaliknya, kurs beli adalah salah satu dari macam-macam kurs yang digunakan jika bank, tempat jual beli valuta asing, dan tempat penukaran saat membeli mata uang asing yang dimiliki masyarakat.

Contoh penggunaan kurs beli adalah misalnya kamu sudah kembali dari Amerika dan menyisakan uang US$50. Saat penukaran dilakukan, kurs beli rupiah terhadap dolar Amerika adalah Rp13.900. Maka rupiah yang akan kamu dapatkan adalah Rp695 ribu dengan rumus perhitungan US$50 x Rp13.900.

3. Kurs Tengah

Kurs tengah adalah salah satu dari macam-macam kurs dengan arti jenis kurs di antara kurs jual dan kurs beli. Penghitungan kurs tengah adalah dengan menjumlahkan kurs jual dan kurs beli, kemudian dibagi dua.

Kurs tengah yang digunakan di Indonesia adalah kurs tengah Bank Indonesia (BI). Kurs ini memiliki fungsi sebagai instrumen pencatatan konversi mata uang asing untuk laporan keuangan perusahaan asing di Indonesia.

Penyebab Perubahan Kurs

Kurs biasanya ditentukan oleh bank sentral suatu negara dengan berbagai faktor dari luar yang mempengaruhinya. Berikut adalah beberapa penyebab umum pergerakan dan perubahan harga kurs.

1. Inflasi

Negara dengan tingkat inflasi rendah biasanya memiliki nilai mata uang yang meningkat karena daya beli masyarakat relatif tinggi dibanding mata uang lainnya. Contoh negara yang lebih dulu memiliki tren inflasi rendah adalah Jepang, Jerman, dan Swiss. Amerika Serikat dan Kanada menyusul setelah memiliki kondisi perekonomian yang lebih stabil.

2. Perbedaan Suku Bunga

Suku bunga adalah faktor berikutnya yang jadi penentu naik atau turunnya kurs. Suku bunga yang lebih tinggi membuat pemberi pinjaman mendapatkan keuntungan lebih besar dan mendorong modal asing masuk ke dalam suatu negara.

3. Kontrol Pemerintah

Pemerintah bisa melakukan kontrol terhadap kurs jual atau beli dengan berbagai skema seperti penyesuaian suku bunga acuan, intervensi volume di pasar valuta asing, pembelian surat berharga di pasar sekunder, kemudahan perijinan bisnis, hingga pengendalian impor.

4. Aktivitas Neraca Pembayaran

Kondisi neraca pembayaran yang aktif adalah penyebab perubahan kurs yang berikutnya. Secara umum, neraca perdagangan bisa diartikan sebagai transaksi ekonomi internasional barang, jasa, transfer keuangan, dan moneter penduduk suatu negara terhadap penduduk negara lain.

Neraca pembayaran yang aktif membuat nilai tukar mata uang meningkat karena ada peningkatan permintaan dari debitur asing. Sebaliknya, jika debitur dalam negeri melakukan penjualan menggunakan mata uang asing, nilai tukar akan turun.

5. Utang Publik

Proyek besar untuk memajukan infrastruktur biasanya akan meningkatkan ekonomi domestik, namun biasanya melibatkan pembiayaan defisit yang besar. Defisit dan utang publik ini akan mengurangi keinginan investor asing untuk berinvestasi sehingga kurs akan turun.

6. Stabilitas Ekonomi

Jika suatu negara memiliki kondisi ekonomi dan politik yang tidak stabil, kepercayaan investor asing untuk menanamkan modal otomatis akan turun.

Hal inilah yang menyebabkan nilai mata uang bergerak turun. Sebaliknya, jika suatu negara memiliki tren pertumbuhan ekonomi yang baik, investor asing akan percaya untuk melakukan penanaman modal sehingga pergerakan kurs juga relatif lebih stabil.

Selain hal-hal makro seperti di atas, masyarakat juga bisa membantu agar pergerakan kurs suatu negara lebih stabil, seperti meningkatkan pembelian produk dalam negeri, tidak menimbun mata uang asing, ikut memproduksi barang yang bisa diekspor, melakukan investasi dalam negeri, dan melakukan wisata dalam negeri yang bisa meningkatkan penerimaan negara.

Salah satu jenis investasi dalam negeri yang bisa kamu lakukan untuk menguatkan kurs rupiah terhadap mata uang asing adalah dengan melakukan pembelian saham. Jika ingin mencoba melakukan jual beli saham, kamu bisa menjadikan Ajaib sebagai platform pilihan karena praktis, aman, dan menawarkan biaya transaksi yang bisa lebih rendah 50%.

Artikel Terkait