Emas

Kurs Emas Turun Naik Dampak dari Invasi Virus Corona

kurs emas

Ajaib.co.id – Kurs emas makin fluktuatif belakangan ini. Nampaknya, serangan dari virus corona benar-benar mempengaruhi banyak instrumen investasi, termasuk kurs emas. Lalu, bagaimana nasib kurs emas ke depannya? Simak ulasan ini.

Sebagai investor milenial, kamu pasti sempat (atau masih) galau menentukan strategi investasi yang tepat di tengah hiruk-pikuk perang harga minyak, dan sentimen negatif pandemi global Covid-19 akibat virus Corona akhir-akhir ini. Mungkin para konsultan finansial pun akan kesulitan dalam menentukan jawabannya, selain rekomendasi berlabuh ke investasi safe heaven. Terimbas kondisi ekonomi global yang porak-poranda, situasi ekonomi domestik ikut melesu ditandai pelemahan IHSG, kurs Rupiah dan gejolak harga emas.

Virus Corona Pengaruhi IHSG, Kurs Rupiah dan Nilai Tukar Emas

Pandemi global penyakit COVID-19 yang disebabkankan virus Corona telah ‘menghembus’ pasar saham dan pasar keuangan dalam negeri. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan kurs Rupiah terhempas, sementara harga logam mulia ini sempat berkilau silau mencetak rekor baru sebelum akhirnya kini mulai meredup.

Artikel Ajaib ini akan mengulas tentang masing-masing dati ketiga instrumen investasi tersebut di atas, demi membantu kamu untuk menyusun strategi investasi yang tepat dalam menghadapi situasi ekonomi di era yang dinamai oleh para ilmuwan barat dengan: The Big Extinction ini.

IHSG Tertatih

Virus Corona dengan Covid-19nya telah merobohkan IHSG. Data statistik di laman resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan bahwa IHSG sudah terjun bebas 13,44% sejak 1 Januari-28 Februari 2020 (year to date).

Kamis dan Jumat 12-13 Maret kemarin perdagangan di IDX harus dihentikan sementara (trading halt), karena IHSG ambruk 245,16 poin atau 5,01% ke 4.650,58 dan 4.639,91, terendah sejak 24 Februari 2016 lalu!

Ketika investor asing melakukan penjualan hingga Rp323,78 miliar, IDX yang limbung akhirnya terselamatkan oleh para investor domestik yang memanfaatkan penurunan IHSG untuk melaksanakan aksi beli, dengan menggelontorkan dana Rp330 miliar! Alhasil, IHSG berhasil ditutup menguat 0,24% atau 11,82 poin ke 4.907,57. Namun aksi heroik itu pun tak mampu mempertahankan peningkatan IHSG ketika dibuka di awal minggu berikutnya, karena malah amblas hingga level 4.600an!

Kurs Rupiah Terseok

Kurs Rupiah pun ikutan lunglai terhembus setimen negatif pandemi virus Corona, hingga saat ini sudah menembus level 14.000 per USD. Bank Indonesia (BI) per 2 Maret 2020 mengeluarkan data kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) yang menunjukkan bahwa Rupiah telah terkoreksi ke angka 14.413 per USD.

Jauh sebelumnya, sejak 2 Januari 2020 kurs Rupiah telah melemah sebesar 3,7%. dari level Rp13.895 per USD. Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI – Onny Widjanarko dalam keterangan resminya menyatakan bahwa pemicu utama berlanjutnya pelemahan Rupiah pada awal Februari 2020 memang adalah sentimen virus Corona,” kata, baru-baru ini.

Namun prediksi terbaru para analis ekonomi menunjukkan bahwa perang harga minyak antara Arab Saudi dan Rusia saat ini bisa menjadi penyelamat kurs Rupiah.

Harga Emas Meroket ala Challanger

Masih ingat tragedi roket ulang-alik Challanger yang melesat tinggi, lalu tiba-tiba meluncur jatuh dan meledak? Harga emas batangan Antam di tengah invasi Covid-19 akibat Corona Virus ini mirip dengan fenomena itu. Tak seperti nilai IHSG dan kurs Rupiah, harga emas justru melesat tinggi kala virus Corona merajalela. Di awal Maret 2020 harga emas Antam mencapai level rekor tertingginya sepanjang sejarah yaitu Rp819.000 – 842.000 per gram. Invasi virus Corona telah memicu kepanikan para pelaku pasar. Kalangan investor herding (berduyun-duyun) melepas kepemilikan di instrumen investasi lain pada portfolio investasi mereka, lalu berlabuh di investasi safe heaven, yaitu emas. 

Akibat aksi berjamaah para investor asing yang melepas kepemilikan sahamnya, terjadi aliran dana keluar dari Indonesia dengan nilai total Rp30,8 triliun, yang rinciannya adalah:

Rinciannya:

Pada Surat Berharga Negara (SBN) Rp26,2 triliun

Di bursa saham Rp4,1 triliun.

Apple di Balik Meroketnya Harga Emas

Apple Inc., raksasa teknologi asal Amerika Serikat menyatakan bahwa pandemi virus Corona telah memukul penjualan produknya di China. Apple menyatakan bahwa pendapatan merka pada kuartal II tahun fiskal 2020 akan lebih rendah dari prediksi sebelumnya, akibat dampak buruk wabah mematikan itu pada situasi ekonomi.

Kekhawatiran global atas potensi pelemahan ekonomi global yang timbul akibat virus corona seakan terkonfirmasi oleh pernyataan Apple Inc. tersebut. Faktanya, selama ini Apple dipandang pelaku pasar global sebagai korporasi berintegritas, sehingga kredibilitas pernyataannya memberikan pengaruh yang besar pada masyarakat dunia. Akibatnya, kalangan investor memilih untuk menghindar dari risiko kerugian yang lebih besar, lalu buru-buru memindahkan dana investasinya ke emas!

Segera setelah dirilisnya peringatan dari Apple, emas semakin diburu dan harga di pasar spot pun mengalami kenaikan, bahkan hingga tembus level tertinggi di US$1.604,70 per ounce. Setara dengan kenaikan 8,16% dalam tiga bulan ke belakang, di pasar spot harga emas tercatat naik 2,19% dalam sepekan, dilansir oleh RTI.

Kurs Emas Mulai Siuman

Koreksi harga emas terjadi 4 x secara berturut-turut, sejak 10 Maret 2020 lalu. Harga emas 0,5 gram cetakan Antam di Pegadaian Rp444.000, turun Rp8.000 dibandingkan posisi sehari sebelumnya Rp452.000. Untuk emas cetakan UBS berukuran sama Rp440.000, turun Rp9.000 dibandingkan hari sebelumnya Rp449.000. Harga emas cetakan Antam dan UBS ukuran 1 gram Rp839.000 dan Rp820.000. Dibandingkan sehari sebelumnya, harga emas batangan ukuran 1 gram di Pegadaian turun masing-masing Rp7.000 dan Rp18.000.

Langkah BI, OJK, dan Pemerintah Hadapi Darurat Corona

  • Bank Indonesia (BI) telah menurunkan BI 7-Day Reverse Repo Rate, membeli SBN pemerintah, meningkatkan intensitas intervensi di pasar keuangan.
  • Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melakukan relaksasi pengaturan penilaian kualitas aset kredit, relaksasi pengaturan restrukturisasi kredit di sektor yang terdampak virus Corona selama 1 tahun.
  • Pemerintah mempercepat realisasi belanja PKH dan kesehatan Kementerian/ Lembaga, mendorong dan mempercepat belanja padat karya untuk kegiatan produktif yang menyerap banyak tenaga kerja, mengoptimalkan peran APBN sebagai instrumen perespon situasi ekonomi (countercyclical), mempercepat penajaman program Kredit Usaha Rakyat.

Sentimen Virus Corona, Kerugian atau Peluang?

Walaupun IHSG jeblok dan Rupiah terkapar, sebenarnya itu bukan alasan untuk menghentikan investasi, malah seharusnya dilihat sebagai peluang. Pemahaman tentang investasi adalah kegiatan penanaman modal dalam jangka panjang, sehingga kalkulasi prospek di masa depanlah yang harus dilihat, bukan reaktif terhadap kondisi terkini seperti heboh virus Corona. Investor yang visioner malah akan memborong saham-saham bluechips yang harganya sedang terdiskon, dan saham-saham lapis 2 dan 3 yang punya fundamental bagus agar memberi keuntungan jumbo pada 5-30 tahun mendatang!

Hayo, siapa takut lawan Corona? Jangan gentar, teruslah kembangkan dan top-up portofolio investasi kamu demi tercapainya kebebasan finansial di masa datang dengan investasi reksa dana yang berintegritas, fleksibel dan menguntungkan seperti Ajaib. Dengan aplikasi mudah, menu pilihan paket investasi variatif, minimum modal hanya Rp10.000 dan menyandang status kelulusan dari program pembinaan inkubator startup terkemuka Y Combinator di Silicon Valley, serta pengawasan penuh Otoritas Jasa Keuangan. Ajaib tetap jadi pilihan keren untuk kaum milenial!

Bacaan menarik lainnya:

Benepe, R. And Deshpande, A. (2010). Investing In Gold. Wall Street Transcript


Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Investasi reksa dana bisa memiliki tingkat pengembalian hingga berkali-kali lipat dibanding dengan tabungan bank, dan merupakan instrumen investasi yang tepat bagi pemula. Bebas setor-tarik kapan saja, Ajaib memungkinkan penggunanya untuk berinvestasi sesuai dengan tujuan finansial mereka. Download Ajaib sekarang.

Artikel Terkait