
Meski dikenal aman, investasi obligasi tetap membutuhkan analisis mendalam. Salah satu indikator penting yang perlu kamu pahami adalah yield curve inversion. Indikator ini sering digunakan oleh investor untuk membaca arah ekonomi sekaligus sebagai pertimbangan sebelum membeli obligasi.
Melalui artikel ini, kamu akan mengetahui apa itu yield curve inversion, faktor yang memengaruhi imbal hasil obligasi, serta cara membacanya dengan mudah agar bisa mengambil keputusan investasi yang lebih tepat.
Apa Itu Yield Curve Inversion?
Yield curve inversion, atau kurva imbal hasil terbalik, adalah kondisi ketika imbal hasil obligasi jangka panjang lebih rendah dibanding obligasi jangka pendek. Fenomena ini sering dianggap sebagai sinyal peringatan akan potensi perlambatan ekonomi atau resesi.
Pada umumnya, semakin panjang tenor obligasi, maka semakin tinggi pula imbal hasilnya. Namun saat terjadi yield curve inversion, justru sebaliknya: obligasi jangka pendek memberi imbal hasil lebih tinggi.
Faktor yang Memengaruhi Imbal Hasil Obligasi
Sebelum membahas lebih lanjut cara membaca yield curve, penting untuk memahami faktor-faktor yang memengaruhi imbal hasil obligasi:
- Suku Bunga Acuan. Suku bunga Bank Indonesia (BI) memengaruhi pasar obligasi secara langsung. Ketika suku bunga naik, nilai pasar obligasi turun, karena kupon tetap menjadi kurang menarik dibanding bunga acuan.
- Inflasi. Inflasi tinggi dapat menekan nilai riil imbal hasil obligasi, terutama pada investasi jangka panjang. Oleh karena itu, penting memilih obligasi dengan yield yang mengungguli laju inflasi.
- Jangka Waktu (Tenor). Makin panjang tenor obligasi, makin tinggi pula risikonya. Yield biasanya menyesuaikan untuk mengompensasi risiko ini—kecuali saat terjadi yield curve inversion.
- Nilai Tukar Rupiah. Fluktuasi nilai tukar terhadap dolar AS bisa memengaruhi harga dan permintaan obligasi, khususnya untuk surat utang negara atau korporasi asing.
- Peringkat Surat Utang. Semakin tinggi peringkat (misalnya AAA), semakin rendah risiko gagal bayar, tetapi yield-nya juga cenderung lebih rendah.
- Imbal Hasil Obligasi Pemerintah 10 Tahun. Yield obligasi pemerintah tenor 10 tahun biasanya menjadi acuan dalam menganalisis obligasi lainnya.
Cara Membaca Yield Curve Inversion
Kurva imbal hasil obligasi umumnya ditampilkan dalam grafik dengan:
- Sumbu X (horizontal): Jangka waktu atau tenor obligasi (misalnya 1 tahun, 5 tahun, 10 tahun).
- Sumbu Y (vertikal): Tingkat imbal hasil dalam persentase.

Saat kurva berubah dari bentuk normal (menanjak) menjadi menurun, artinya pasar memperkirakan suku bunga jangka panjang akan turun. Ini bisa menjadi sinyal perlambatan ekonomi atau risiko resesi.
Makna Yield Curve Inversion bagi Investor
- Sinyal risiko ekonomi: Yield curve inversion sering kali menjadi pertanda pasar mengantisipasi pelonggaran kebijakan moneter di masa depan.
- Imbal hasil jangka panjang lebih rendah: Hal ini membuat investor ragu mengambil risiko tenor panjang.
- Peluang strategi jangka pendek: Beberapa investor memilih obligasi jangka pendek saat terjadi inversion karena yield-nya lebih menarik.
Contoh Perhitungan Yield Obligasi
Kamu bisa menghitung sendiri estimasi yield obligasi dengan rumus:
Yield Obligasi = (Imbal Hasil / Nilai Nominal) x 100
Contoh:
- Imbal hasil: 8% per tahun
- Nilai nominal: Rp1.000.000
Yield = (8% / Rp1.000.000) x 100 = 8%
Cara Cek Yield Obligasi Lewat Aplikasi Ajaib
Kini kamu bisa mengecek estimasi yield berbagai obligasi langsung di aplikasi Ajaib. Cukup buka menu Market dan pilih fitur obligasi untuk melihat detail kupon, tenor, dan estimasi imbal hasil.
Beberapa contoh obligasi unggulan yang tersedia di Ajaib antara lain:
- FR0040
- FR0052
- FR0047
- FR0076 – Kupon 7,335% per tahun, tenor hingga 15 Mei 2048, dengan pembayaran kupon tiap 6 bulan.
Dengan modal mulai Rp1 juta, kamu bisa mulai investasi obligasi dengan return tetap dan risiko relatif rendah. Ini sangat cocok untuk investor yang menginginkan kepastian return, apalagi di tengah tren penurunan suku bunga BI yang cenderung mendukung harga obligasi.
Kesimpulan
Memahami yield curve inversion penting untuk mengukur risiko pasar dan membuat keputusan investasi yang bijak, khususnya dalam obligasi. Dengan analisis yang tepat, kamu bisa memilih obligasi yang sesuai profil risiko dan tujuan finansial.
Gunakan aplikasi Ajaib untuk mengecek, memilih, dan membeli obligasi secara mudah, cepat, dan aman.