The Fed kembali memangkas suku bunga acuan sebesar 25 bps menjadi 4,50-4,75% pada Kamis (7/11/2024). Pemangkasan ini merupakan yang kedua kalinya secara beruntun, setelah sebelumnya The Fed memangkas suku bunga sebesar 50 bps pada September lalu.
Ketua The Fed, Jerome Powell, menyatakan bahwa keputusan ini diambil berdasarkan indikator ekonomi terkini yang menunjukkan bahwa aktivitas ekonomi terus berkembang dengan pesat. Kondisi ketenagakerjaan juga mengalami perbaikan dan inflasi bergerak menuju target bank sentral AS yaitu 2%.
Di sisi lain, pasar keuangan Indonesia bergerak beragam. IHSG ditutup melemah 1,9% ke posisi 7.243,86, sementara rupiah menguat 0,60% ke level Rp15.730/US$.
Namun, dengan adanya sentimen positif dari pemangkasan suku bunga The Fed, pertumbuhan ekspor China yang pesat, dan cadangan devisa Indonesia yang masih tebal, IHSG dan rupiah berpotensi kembali menguat.
Beberapa sentimen positif yang dapat mempengaruhi pasar hari ini antara lain:
- The Fed memangkas suku bunga acuan: Pemangkasan suku bunga ini diharapkan dapat memicu bank sentral lain untuk ikut memangkas suku bunga, termasuk Bank Indonesia (BI).
- Ekspor China tumbuh pesat: Pertumbuhan ekspor China yang mencapai 12,7% pada Oktober menjadi titik terang bagi ekonomi global.
- Cadangan devisa Indonesia masih tebal: Cadangan devisa Indonesia yang mencapai US$151,2 miliar pada Oktober 2024 mampu mendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga stabilitas ekonomi.
Selain sentimen-sentimen tersebut, pelaku pasar juga akan mencermati pertemuan National People’s Congress China yang akan membahas stimulus ekonomi lanjutan.
Sumber: Tok! The Fed Turunkan Suku Bunga Jadi 4,5%-4,75% dan The Fed Pangkas Suku Bunga Lagi, IHSG – Rupiah Siap Happy Weekend!, dengan perubahan seperlunya.