Berita

Saham Wilmar International Anjlok 4% Usai Penyitaan Rp11,8 Triliun oleh Kejagung

Saham Wilmar International Anjlok 4% Usai Penyitaan Rp11,8 Triliun oleh Kejagung

Saham Wilmar International Ltd. (SGX: F34) mengalami penurunan tajam sebesar 4% dalam satu hari perdagangan setelah Kejaksaan Agung RI menyita dana senilai Rp11,8 triliun dari unit bisnis perusahaan di Indonesia. Harga saham perusahaan agribisnis ini terkikis ke level US$2,92 per saham, mendekati posisi terendah sejak 2020.

Kasus Korupsi CPO Jadi Pemicu Utama

Penyitaan dana besar-besaran ini terkait dengan kasus korupsi ekspor Crude Palm Oil (CPO) yang menjerat sejumlah pejabat Kementerian Perdagangan pada 2022. Direktur Penuntutan Kejagung, Sutikno, menjelaskan bahwa dana tersebut berasal dari lima anak perusahaan Wilmar Group di Indonesia.

Perusahaan-perusahaan yang terlibat antara lain PT Multimas Nabati Asahan, PT Multi Nabati Sulawesi, PT Sinar Alam Permai, PT Wilmar Bioenergi Indonesia, dan PT Wilmar Nabati Indonesia. “Total nilai penyitaan mencapai Rp11.880.351.802.619,” jelas Sutikno di kantor Kejagung.

Apa Artinya bagi Investor Indonesia?

Meskipun Wilmar tercatat di Bursa Singapura, kasus ini tetap relevan bagi investor Indonesia karena beberapa hal:

  1. Dampak ke Saham Terkait
    Saham PT Wilmar Cahaya Indonesia (CEKA) di BEI berpotensi terimbas sentimen negatif ini, meskipun secara fundamental mungkin tidak langsung terdampak.
  2. Eksposur ke Industri Sawit
    Investor yang memegang saham emiten perkebunan dan CPO lain perlu mewaspadai potensi efek berantai terhadap sentimen industri.
  3. Peluang Trading
    Volatilitas yang terjadi bisa menjadi kesempatan bagi trader jangka pendek, namun perlu manajemen risiko yang ketat.

Wilmar Klaim Kepatuhan Hukum

Dalam pernyataan resminya, manajemen Wilmar menyatakan telah mematuhi seluruh regulasi yang berlaku terkait ekspor minyak sawit. Perusahaan mengaku menyerahkan dana tersebut sebagai bentuk itikad baik untuk menyelesaikan masalah hukum.

Namun, nilai penyitaan yang mencapai hampir dua pertiga laba bersih perusahaan tahun 2024 ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor. Analis memprediksi sentimen negatif akan terus membayangi kinerja saham Wilmar dalam beberapa waktu ke depan.

Yang Perlu Diperhatikan Investor

  1. Perkembangan Kasus Hukum: Pantau update dari Kejagung dan pernyataan resmi perusahaan
  2. Pergerakan Saham CEKA: Waspadai volatilitas saham terkait di BEI
  3. Sentimen Pasar: Reaksi investor terhadap perkembangan terbaru kasus ini
  4. Fundamental Perusahaan: Bedakan antara dampak sentimen jangka pendek dengan fundamental bisnis

“Investor tidak perlu panik berlebihan. Koreksi ini lebih bersifat sentimen sementara daripada perubahan fundamental bisnis,” jelas Rudi Hartono, analis pasar modal dari PT Bursa Sekuritas.

Prospek ke Depan

Kejagung menegaskan bahwa dana yang disita dapat dikembalikan sepenuhnya, sebagian, atau tidak sama sekali, tergantung hasil penyidikan lebih lanjut. Wilmar sendiri menyatakan akan terus berkoordinasi dengan otoritas terkait untuk menyelesaikan masalah ini.

Investor disarankan untuk:

  • Memantau perkembangan kasus secara berkala
  • Melakukan analisis fundamental sebelum mengambil keputusan investasi
  • Tidak terburu-buru melakukan aksi jual massal hanya karena sentimen sementara

Perkembangan kasus ini akan terus dipantau secara ketat oleh pelaku pasar, mengingat posisi Wilmar sebagai salah satu perusahaan agribisnis terbesar di kawasan Asia.

Baca Juga: Weekly Watchlist: Saham-Saham Potensial AADI, AKRA, dan RAJA Sepekan (18-25 Juni 2025)

Mulai Investasi Saham Indonesia di Ajaib!

Cara beli saham:

  1. Buka aplikasi Ajaib, masuk ke tab “Market” untuk mencari saham yang akan dibeli. Atau bisa juga pilih saham yang ada di “Watchlist”.
  2. Pilih saham yang ingin dibeli, klik “Beli”
  3. Pilih tipe order (Limit/Auto), atur harga & jumlah lot.
  4. Klik “Beli” dan cek status order di tab “Riwayat”

Cara jual saham:

  1. Masuk ke tab “Portofolio”
  2. Pilih saham yang ingin dijual, klik “Jual”
  3. Tap harga yang diinginkan, isi jumlah lot
  4. Konfirmasi penjualan dan cek status di “Riwayat”

Referensi:
Bisnis.com. Saham Wilmar International Anjlok Usai Kejagung Sita Rp11,8 Triliun. Terakhir diakses 18 Juni 2025.

Artikel Terkait