
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan Indonesia kembali mencatatkan surplus sebesar 2,24 miliar dolar AS pada Desember 2024. Meskipun lebih rendah dari surplus bulan sebelumnya, capaian ini menjadikan total surplus neraca perdagangan sepanjang tahun 2024 mencapai 31,04 miliar dolar AS.
“Surplus neraca perdagangan ini positif untuk menopang ketahanan eksternal perekonomian Indonesia,” ungkap Bank Indonesia dalam keterangan resminya.
Surplus ini terutama ditopang oleh kinerja ekspor nonmigas yang mencapai 21,92 miliar dolar AS. Komoditas andalan seperti logam mulia, perhiasan, bahan bakar mineral, produk kimia, dan kendaraan menjadi penyumbang utama. Tiongkok, Amerika Serikat, dan India masih menjadi tujuan ekspor utama Indonesia.
Di sisi lain, defisit neraca perdagangan migas meningkat menjadi 1,76 miliar dolar AS akibat peningkatan impor migas.
Bank Indonesia menyatakan akan terus bersinergi dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk memperkuat ketahanan eksternal dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan.
Sumber: Surplus Neraca Perdagangan Berlanjut, dengan perubahan seperlunya.