Milenial

Menurut Psikolog, Ini 6 Cara Ampuh Menghilangkan Overthinking

Ajaib.co.id – Seberapa sering kamu mengalami berpikiran berlebihan atau dikenal dengan overthinking? Hal apa saja yang selalu membuatmu berpikir berlebihan hingga menciptakan skenario-skenario terburuk yang belum tentu terjadi? 

Berdasarkan studi dari Journal of Abnormal Psychology, berpikir berlebihan berdampak serius pada kesehatan. Para ahli bahkan setuju bahwa terlalu banyak berpikir menyebabkan kecemasan, atau bahkan depresi. 

Seorang psikolog bernama Barry Schwartz menciptakan frasa “Paradox of Choice” untuk menggambarkan temuannya bahwa, meskipun kebebasan memilih memungkinkan kita mencapai hasil yang lebih baik dan objektif, hal itu justru juga mengarah pada keraguan, kelumpuhan, dan ketidakpastian yang lebih besar. 

Siapapun pasti mengalami berpikir berlebihan, gen-Z, milenial, gen X, hingga Baby Boomers. Para pemikir berlebihan ini akan menebak-nebak setiap keputusan yang dibuat, dan membayangkan hasil buruk yang belum tentu akan terjadi. Berpikir berlebihan biasanya melibatkan. Dengan kata lain, overthinking mencegah individu menyelesaikan apa pun, dan merusak suasana hati mereka.

Pola Pikir yang Merusak

Terlalu banyak berpikir biasanya melibatkan dua pola pikir yang merusak, merenungkan sesuatu dan mengkhawatirkan tanpa henti. Pikiran-pikiran merusak seperti, “Aku seharusnya tidak mengatakan hal tersebut di rapat kemarin, orang-orang pasti menganggapku bodoh”. “Saya seharusnya tetap di pekerjaan terakhir, mungkin saya akan lebih bahagia daripada sekarang”, atau “Aku tahu tidak akan pernah punya cukup uang untuk pensiun, aku akan jatuh sakit dan kehabisan uang”.

Namun sama seperti semua kebiasaan, mengubah pola pikir yang merusak dapat diubah atau bahkan dihilangkan melalui latihan yang konsisten. Kamu dapat melatih otak untuk berpikir secara berbeda. Berikut adalah enam cara ampuh untuk mengatasi overthinking menurut para ahli psikolog.

Sadari Ketika Terjebak di Pikiran Sendiri

Terlalu banyak berpikir bisa menjadi kebiasaan yang bahkan tidak kamu sadari ketika terjadi, sebab otak kamu hanya fokus pada skenario-skenario yang akan terjadi sebelum atau setelah kamu membuat keputusan. Untuk bisa mengubahnya, mulailah dengan memperhatikan cara kamu berpikir sehingga lebih sadar terhadap suatu masalah.

Ketika kamu mengulang peristiwa yang telah terjadi atau yang akan terjadi dalam pikiran berulang kali, atau mengkhawatirkan hal-hal yang tidak dapat dikendalikan, kamu harus sadar bahwa pikirkanmu tidak produktif. Kurangi berpikir jika hanya mengarah pada hasil negatif. Sebaiknya, berpikirlah jika mengarah pada tindakan positif.

Hanya Fokus pada Pemecahan Masalah

Kamu harus selalu mengingat bahwa berkutat pada masalah yang akan memicu overthinking tidak akan membantu keluar dari masalah. Menemukan solusi dari sebuah masalah adalah yang harus kamu lakukan. Jika suatu masalah dapat kamu kendalikan atau sesuatu yang berada di kendalimu, pertimbangkan bagaimana kamu dapat mencegah masalah atau memberi tantangan pada diri sendiri untuk mengidentifikasi beberapa solusi yang bisa dilakukan.

Jika suatu masalah adalah sesuatu yang tidak dapat dikendalikan atau berada di luar kendalimu, seperti bencana alam, hujan deras yang menyebabkan kamu telat datang ke kantor, atau internet mati sehingga mengganggu produktivitas work from home, maka kamu harus memikirkan strategi yang dapat digunakan untuk mengatasinya.

Jika internet mati, kamu bisa menggunakan modem cadangan, jika hujan datang kamu sudah mempersiapkan jas hujan. Fokuslah ke hal-hal yang bisa kamu kendalikan, seperti sikap dan usahamu.

Tantang Pikiranmu

Terbawa pikiran negatif sangat mudah terjadi. Jadi, sebelum kamu menyimpulkan bahwa internet mati akan menyebabkan kamu dimarahi atasan lalu dipecat, atau pindah ke perusahaan baru akan membuat kehidupan kamu jadi lebih buruk, akui bahwa pikiranmu mungkin penuh dengan hal negatif. 

Ingatlah bahwa emosi kamu akan mengganggu kemampuan berpikir untuk melihat situasi secara objektif. Jika overthinking terjadi, ambil langkah mundur dan lihat buktinya, Apakah bukti yang kamu pikirkan terbukti benar? Hal apa yang membuktikan bahwa pikiran negatif tersebut tidak benar?

Atur Waktu untuk Refleksi Diri

Mengatasi masalah berlarut-larut bukanlah sebuah solusi, tetapi refleksi singkat akan membuat perbedaan yang besar. Berpikir tentang bagaimana kamu akan melakukan sesuatu secara berbeda atau mengenali potensi jebakan pada rencana, dapat membantu bekerja lebih baik di masa yang akan datang. 

Sediakan waktu luang setidaknya 20 menit di dalam jadwal harian. Selama jangka waktu tersebut biarkan dirimu khawatir, merenung, atau memikirkan apapun yang kamu ingin pikirkan. Saat waktumu habis, mulai mengerjakan hal lain. Namun, ketika kamu mulai terlalu banyak memikirkan hal-hal di luar waktu refleksi diri yang dijadwalkan, ingatkan dirimu bahwa kamu harus menunggu hingga jadwal “refleksi diri” datang.

Belajar Keterampilan Kesadaran

Mengulang kejadian kemarin adalah hal yang tidak mungkin, sementara mengkhawatirkan hari esok hanya akan membuat suasana hati berantakan. Mindfulness atau kesadaran diri penuh akan membantu kamu menjadi lebih mengenal diri sendiri dan terhindar dari overthinking.

Kamu bisa mulai mempelajari stoisme, sebuah cara hidup yang fokus bagaimana individu mengatasi masalah yang bisa dikendalikan alih-alih khawatir akan masalah yang tidak dapat dikendalikan. Sama seperti keterampilan lain, stoisme membutuhkan latihan rutin tetapi seiring waktu akan mengurangi intensitas berpikir berlebihan. 

Temukan Channel Lain

Menyuruh diri sendiri untuk berhenti memikirkan sesuatu bisa menjadi bumerang. Semakin kamu berusaha mencegah sebuah pemikiran masuk ke otak, semakin besar kemungkinan pemikiran tersebut terus bermunculan. Mulai ubah saluran di otakmu dengan mengubah aktivitas. Membaca buku, terlibat dalam percakapan tentang topik lain dengan kerabat, atau mengerjakan proyek lain dapat mengalihkan perhatian dari berpikir berlebihan.

Memahami cara berpikir dapat membantumu menjadi lebih sadar akan kebiasaan buruk mental. Dengan melakukan latihan otak melalui tips di atas, kamu dapat berpikir secara berbeda. Seiring waktu, membangun kebiasaan yang lebih sehat akan membantu membangun otot mental yang kamu butuhkan untuk memiliki mental yang lebih kuat.

Sumber: 6 ways to stop overthinking everything, according to a psychotherapist, dengan perubahan seperlunya.

Artikel Terkait