Bisnis & Kerja Sampingan

Mau Bisnis Bibit Tanaman? Ini Caranya dan Bibit yang Laris

Bisnis Bibit Tanaman

Ajaib.co.id – Jika kamu memiliki hobi menanam, mungkin kamu bisa mencoba untuk mulai mengubah hobimu menjadi uang. Ya, dengan sedikit kreatifitas, kamu bisa mulai mencoba untuk menjalankan sendiri bisnis bibit tanaman.

Kamu bisa mulai dengan bermacam-macam, seperti bibit lada perdu, bibit jeruk, bibit lengkeng, dan bibit-bibit lainnya.

Lalu bagaimana cara memulai bisnis bibit tanaman? Tentunya, kamu harus memiliki lahan yang cukup, sumber air, dan segudang ambisi yang akan terus mendorongmu untuk maju.

Lalu bagaimana langkah-langkah selanjutnya? Mari kita bahas satu per satu.

1. Pilih Lokasi

Sebelum melakukan usaha, kamu perlu menentukan lokasi untuk memulai bisnis bibit tanaman yang akan kamu jalani. Jika mungkin kamu tidak memiliki lahan yang cukup, kamu bisa menyewa atau membeli lokasi untuk memulai usahamu.

Pastikan lokasi tersebut sesuai dengan tujuan kamu, berada di zonasi yang tepat, dan memungkinkan usahamu bertumbuh. Jangan lupa untuk memilih lokasi yang memiliki akses yang bagus, terutama jika usaha ini tergantung pada kehadiran konsumen.

Perhatikan juga ketersedian air untuk irigasi. Ini penting karena air adalah sumber makanan utama dari tumbuhan. Pastikan juga apakah otoritas pengelolaan air mengeluarkan izin terpisah untuk membuat sumur irigasi atau mengambil air dari sungai atau danau.

2. Cek Peraturan Daerah

Sebelum memulai suatu bisnis, tentu ada baiknya sebagai warga negara yang taat peraturan, kita harus membuat surat izin usaha. Jika kamu berniat untuk memulai bisnis pembibitan tanaman komersial, syarat utama yang harus dipenuhi adalah memiliki izin usaha.

Selain itu, kita juga harus memperhatikan zonasi penggunaan lahan. Di berbagai negara, aturan mengenai zonasi menentukan penggunaan yang diizinkan bagi lahan tertentu, termasuk di Indonesia.

Secara normal, suatu usaha atau bisnis membuat bibit tanaman akan dianggap sebagai pemanfaatan lahan untuk pertanian, atau bisa juga perdagangan.

Selain itu, perhatikan syarat-syarat untuk izin pembangunan jika kamu berada di wilayah yang mengharuskan untuk membangun rumah kaca, atau tempat penyimpanan atau gudang untuk material dan peralatan.

3. Periksa Pasar Potensial

Ketika ingin membangun bisnis, kamu juga harus memprediksi kebutuhan tanaman agar bisa merencanakan jenis tanaman yang akan dibibitkan. Pertimbangkan hal-hal berikut ini.

–       Jenis tanaman yang akan dibibitkan. Pembibitan tanaman menghasilkan tanaman untuk kebun rumahan, taman, reboisasi, dan berbagai penggunaan lainnya. Kamu harus memutuskan apakah akan memproduksi tanaman yang ditumbuhkan di pot, akar telanjang, atau rootball.

–       Kuantitas. Ini merupakan persoalan yang cukup rumit, karena jika kamu menghasilkan tanaman yang lebih banyak daripada permintaan pasar, kamu akan terjebak dengan kelebihan produksi yang akan menyerap biaya modalmu. Maka tentukan kuantitas sebaik mungkin.

–       Periklanan. Biaya periklanan merupakan biaya yang harus dikeluarkan oleh hampir semua usaha agar kehadiran usaha kamu dapat diketahui oleh para konsumen. Putuskan dari awal tentang basis periklanan yang akan digunakan dan berapa anggaran yang akan dikeluarkan.

4. Riset Pemasok Material

Kamu harus membangun hubungan dengan pemasok grosir berbagai hal yang dibutuhkan untuk mencapai stabilitas. Berikut beberapa pemasok yang harus kamu cari untuk memulai bisnis bibit tanaman.

–       Benih atau bibit. Jika kamu berencana untuk memanen benih atau bibit dari alam, kamu tentu harus membelinya dari pemasok pembibitan atau sumber pasokan pertanian dan kebun.

Sebaiknya kamu mendapatkan kualitas terbaik dengan harga yang paling rendah agar kamu bisa mendapatkan margin yang cukup untuk menjalankan bisnis kamu.

–       Pot. Berbisnis bibit tanaman tentu memerlukan pot. Bisa jadi cukup dengan ukuran, 4, 11, atau 57 liter atau hanya dengan cangkir gambut untuk menumbuhkan berbagai tanaman.

–       Kain lanskap, mulsa, dan pengkondisi tanah. Ini juga bisa kamu dapatkan di grosir pemasok pembibitan jika kamu membeli dalam jumlah yang cukup.

–       Peralatan. Peralatan yang dimaksud bisa mencakup apa saja, mulai dari irigasi hingga traktor dengan ember pemuat. Bisa jadi kamu akan membutuhkan mobil pikap dan trailer untuk memindahkan tanaman dan material, dan mengantarkan ke konsumen.

Untuk membuat rencana bisnis yang akurat, kamu harus memperhitungkan semua hal, termasuk yang dibutuhkan untuk memulai, termasuk sekop, cangkul, dan garu.

5. Pelajari Spesies Tanaman

Berbagai macam tanaman hias tumbuh lumayan cepat pada kondisi yang tepat, tetapi mungkin dibutuhkan setahun atau lebih sampai siap untuk dipasarkan. Kamu juga harus mempelajari bibit tanaman apa yang paling banyak dicari. Inilah beberapa bibit yang paling banyak dicari oleh orang-orang.

–       Bibit Lada Perdu/Lada Panjat

Seiring dengan harga yang terus naik, tentunya tergantung fluktuasi harga, membuat banyak petani yang mulai melirik untuk membudidayakan tanaman yang satu ini.

Dengan banyaknya peminat budidaya tanaman lada, membuat permintaan bibit tanaman lada semakin tinggi. Ini menjadi peluang bagi kamu yang ingin memulai bisnis bibit tanaman.

–       Bibit Jeruk

Salah satu buah yang populer ini memang menjadi salah satu bibit tanaman buah-buahan yang paling banyak dicari untuk tanaman di pekarangan rumah, bahkan untuk para petani jeruk. Ada berbagai macam bibit jeruk yang dapat kamu parka, seperti jeruk nipis, lemon, mandarin, dan masih banyak lagi.

–       Bibit Lengkeng

Buah yang cukup manis ini memang digemari oleh masyarakat untuk ditanam di halaman atau di lahan secara konvensional. Dengan cara perawatan yang cukup mudah menjadikan bibit lengkeng banyak dicari oleh orang-orang.

Itulah cara untuk memulai bisnis bibit tanaman yang dapat kamu ikuti agar bisnis kamu berjalan mulus di kemudian hari. Jangan lupa untuk menginvestasikan keuntungan kamu ya agar keuntungan kamu dapat menjadi berkali-kali lipat.

Kamu bisa memilih Ajaib.co.id sebagai platform investasi kamu, karena Ajaib memiliki berbagai produk-produk reksa dana yang sangat terjangkau. Yuk, mulai berinvestasi.

Artikel Terkait