PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) berhasil membukukan laba bersih mencapai Rp 19,81 triliun hingga November 2024, tumbuh 4,03% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini didorong oleh pendapatan non bunga yang naik 14,75% YoY menjadi Rp 19,22 triliun.
Meskipun pendapatan bunga bersih tertekan 3,86% YoY menjadi Rp 35,62 triliun akibat cost of fund yang tinggi, penurunan beban pencadangan dari Rp 7,89 triliun menjadi Rp 6,41 triliun turut menopang laba BNI.
Penyaluran kredit BNI per November 2024 mencapai Rp 739,54 triliun, naik dari Rp 666,49 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Dana Pihak Ketiga (DPK) juga tumbuh 6,96% YoY menjadi Rp 783 triliun, didominasi oleh dana murah (giro dan tabungan) senilai Rp 559 triliun, atau setara dengan rasio dana murah 71,39%.
Total aset BNI tercatat melesat mencapai Rp 96 triliun menjadi Rp 1.072 triliun di November 2024 dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Sumber: Bank Negara Indonesia (BBNI) Kantongi Laba Rp 19,81 Triliun per November 2024, dengan perubahan seperlunya.
