Ekonomi

Gig Economy: Apa itu, Contoh, dan Dampak Ekonominya

Gig economy

Gig economy adalah tren kerja yang saat ini sedang populer di masyarakat Indonesia di tengah fenomena sulitnya mendapatkan pekerjaan.

Fenomena di dunia kerja tersebut menjadi pemicu banyak masyarakat Indonesia yang saat ini beralih profesi dari yang dulunya pekerja kantoran kini menjadi seorang pekerja lepas.

Lantas, sebenarnya apa sih pengertian gig economy dan kenapa tren kerja satu ini sangat berkembang pesat di Indonesia. Mari kita simak penjelasan selengkapnya di artikel ini.

Apa yang Dimaksud dengan Ekonomi Gig?

i;ustrasi gig economy

Secara sederhana, pengertian gig economy adalah sistem kerja yang memungkinkan perusahaan untuk mempekerjakan tenaga kerja paruh waktu dan freelancer dalam jangka waktu pendek.

Kamu pasti pernah mendengar ada teman atau saudaramu yang dalam satu bulan bisa bekerja dengan beberapa perusahaan sekaligus sebagai pekerja paruh waktu atau freelancer.

Freelancer adalah tenaga kerja atau sering kita kenal pekerja lepas yang memiliki sistem kerja yang tidak terikat kontrak di suatu perusahaan tertentu.

Maka, tak heran jika freelancer bisa punya banyak pekerjaan di satu waktu dan bisa punya penghasilan yang lebih besar dibanding pekerja kantoran.

Jenis pekerjaan tersebut termasuk ke dalam sistem ekonomi gig, yang memungkinkan tenaga kerja saat ini punya banyak pekerjaan dalam satu waktu dan terikat kontrak pada satu perusahaan.

Sejarah Ekonomi Gig

Istilah gig economy pertama kali populer di negara Amerika Serikat pada tahun 2008. Tentu, masih segar di ingatan kita semua di tahun tersebut ada krisis ekonomi global yang melanda Amerika Serikat.

Kondisi ekonomi tersebut membuat banyak pekerja di Amerika Serikat kehilangan pekerjaan dan banyak perusahaan yang memilih untuk mempekerjakan tenaga kerja dengan sistem freelance dan paruh waktu dalam jangka waktu yang relatif singkat.

Fenomena ekonomi gig ini berbeda dengan di Indonesia, dimana tren kerja paruh waktu dan freelance baru mulai populer di Indonesia sejak pandemi Covid-19 sampai sekarang.

Berapa Jumlah Pekerja Gig di Indonesia?

Menurut riset Permana et.al pada tahun 2023, jumlah pekerja gig di Indonesia diperkirakan sebanyak 430 ribu hingga 2,3 juta orang atau setara 0,3-1,7% dari total angkatan kerja di Indonesia.

Ada sebanyak 2,3 juta pekerja gig di Indonesia yang bekerja di perusahaan transportasi. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya masyarakat di Indonesia yang menjadi driver online di sejumlah aplikasi transportasi online seperti Grab dan Gojek.

Contoh Pekerja Gig di Indonesia

Bagi kamu yang masih bingung jenis pekerjaan gig itu seperti apa. Mungkin beberapa contoh pekerjaan gig di bawah ini saat ini sedang kamu geluti.

1.  Driver Online

Tidak dapat dipungkiri bahwa pekerjaan sebagai driver online di aplikasi Grab dan Gojek adalah jenis pekerjaan informal yang paling banyak diminati di Indonesia.

Sebagai driver online atau mitra aplikasi transportasi online. Kamu tidak terikat kontrak dengan satu perusahaan tertentu dan bekerja dengan sistem freelance dengan waktu yang fleksibel.

Karena kamu sebagai driver online bisa menyesuaikan waktu kerja sesuai dengan waktu luang yang kamu miliki dan bisa mengantarkan penumpang dari berbagai aplikasi transportasi online (Grab, Maxim, Gojek, InDrive).

Besar atau tidaknya penghasilan yang kamu peroleh dari pekerjaan sebagai driver online tergantung dari seberapa banyak kamu mengantar penumpang dalam satu hari.

2. Content Writer

Contoh pekerja gig di Indonesia selanjutnya adalah content writer. Jenis pekerjaan gig satu ini bisa kamu lakukan secara remote atau bisa kamu kerjakan dari mana saja.

Kamu bisa kerja dari rumah, café, working space, dan tidak wajib harus bekerja di kantor. Bermodalkan laptop, koneksi internet, dan kemampuan menulis, kamu sudah bisa menawarkan jasa content writer kepada perusahaan-perusahaan di luar sana yang membutuhkan pembuatan konten engaging dan informatif.

Biasanya, kamu akan dibayar per proyek atau per artikel. Untuk satu tulisan artikel yang kamu buat bisa dihargai sebesar Rp70 ribu dan fee ini bisa lebih besar tergantung pengalaman dan industri klien kamu.

3. Desain Grafis

Pekerjaan lain yang bisa kamu kerjakan dari jarak jauh adalah desain grafis. Jenis pekerjaan ini sama halnya dengan content writer yang membutuhkan kreativitas dalam pembuatan materi konten.

Sebagai desain grafis, kamu bisa bekerja secara freelance yang menghandle banyak perusahaan sekaligus, namun kamu tetap perlu mempertimbangkan workload yang kamu punya agar pekerjaanmu tidak ada yang tumpang tindih.

Kamu bisa mendapatkan bayaran sebesar Rp99 ribu sampai Rp4 juta sebagai desain grafis dan fee ini tergantung kemampuan, pengalaman, dan kebutuhan desain yang diminta klien.

4. Software Engineer

Software engineer adalah salah satu pekerjaan di dunia yang menawarkan penghasilan yang besar dan banyak dicari perusahaan-perusahaan di luar sana.

Kamu bisa mendapatkan bayaran mulai dari Rp8 juta per bulan sebagai freelance software engineer dan fee ini tergantung pengalaman, industri perusahaan, dan proyek yang dikerjakan.

5. Kurir

Selain menjadi driver online, banyak juga masyarakat Indonesia yang memilih menjadi kurir yang mengantarkan paket pengiriman ke pelanggan.

Sebagai kurir, mereka bisa mengantarkan banyak paket dari berbagai jasa pengiriman barang yang ada di Indonesia seperti JNE, Tiki, Anteraja, SiCepat, dan Ninja Xpress.

Biasanya, penghasilan yang kamu terima dihitung berdasarkan berapa jumlah paket barang yang berhasil diantarkan ke rumah pelanggan.

Dampak Ekonomi beserta Kelebihan dan Kekurangan Pekerja Gig di Indonesia

Jangan kamu anggap menjadi pekerja gig itu mulus-mulus saja, tetapi juga terdapat tantangan ekonomi yang perlu dihadapi oleh para pekerja gig.

Kelebihan

  • Punya waktu kerja yang fleksibel.
  • Bisa punya penghasilan di atas pekerja kantoran.
  • Bisa bekerja dari mana saja.
  • Tidak terikat dengan satu perusahaan tertentu.
  • Punya work life balance yang baik.

Kekurangan

  • Penghasilan tidak tetap.
  • Masa kerja relatif singkat.
  • Tidak ada tunjangan kerja.
  • Tidak ada asuransi kesehatan.
  • Minim tunjangan kesejahteraan.

Walaupun gig economy bisa dijadikan solusi dari sulitnya masyarakat mencari pekerjaan formal di perusahaan. Namun, terdapat beberapa tantangan yang perlu dihadapi para pekerja gig di Indonesia. Salah satu hal yang paling mendapatkan sorotan adalah isu kesejahteraan, dimana para pekerja gig tidak mendapatkan tunjangan, asuransi, dan jaminan kerja lainnya.

Tentu berbeda halnya jika kamu bekerja di kantoran yang umumnya perusahaan akan memberikan tunjangan kesehatan dan lain sebagainya sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap kesejahteraan karyawannya.

Artikel Terkait