Dalam kehidupan modern yang penuh dengan tuntutan, keuangan menjadi salah satu aspek penting yang mempengaruhi kesejahteraan individu. Tidak jarang, masalah keuangan menjadi sumber utama stres, terutama ketika seseorang merasa tidak mampu memenuhi kebutuhan atau mencapai stabilitas finansial. Stres akibat keuangan, atau financial stress, bisa datang dari berbagai situasi, seperti utang yang menumpuk, pengeluaran yang lebih besar dari pendapatan, atau ketidakpastian ekonomi global yang berdampak langsung pada kehidupan sehari-hari.
Financial stress adalah situasi yang dapat berdampak lebih luas dari sekadar tekanan mental. Rasa cemas yang terus-menerus tentang kondisi finansial dapat mempengaruhi kesehatan fisik, produktivitas, hingga kualitas hubungan sosial. Orang yang mengalami financial stress sering kali merasa terjebak dalam lingkaran masalah yang sulit dipecahkan, yang pada akhirnya memperburuk kondisi mental dan memperpanjang rasa ketidakpastian. Bahkan, banyak penelitian menunjukkan hubungan langsung antara stres keuangan dan gangguan kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, hingga insomnia.
Salah satu penyebab utama financial stress adalah kurangnya perencanaan keuangan yang matang. Ketidakmampuan mengelola pendapatan, menabung, atau berinvestasi dengan bijak sering kali menjadi pemicu utama kekhawatiran finansial. Selain itu, budaya konsumtif yang terus berkembang, tekanan sosial untuk memenuhi standar hidup tertentu, serta lonjakan biaya hidup turut memperburuk situasi. Tanpa manajemen yang tepat, masalah-masalah ini dapat dengan cepat menimbulkan krisis pribadi yang berlarut-larut.
Mengatasi financial stress memerlukan pendekatan yang komprehensif, baik dari segi manajemen keuangan maupun pemahaman emosional. Simak pembahasan lengkapnya di bawah ini.
Baca Juga: Generasi Sandwich, 3 Tips Ini Bisa Bantu Perbaiki Keuanganmu
Penyebab Financial Stress
Penyebab financial stress bisa bervariasi tergantung situasi pribadi seseorang, tetapi beberapa faktor umum yang sering menyebabkan tekanan keuangan meliputi:
1. Utang yang Menumpuk
Salah satu penyebab utama financial stress adalah beban utang yang berlebihan, seperti utang kartu kredit, pinjaman pendidikan, atau cicilan rumah. Ketidakmampuan untuk melunasi utang tepat waktu, bunga yang terus meningkat, dan tekanan dari penagih utang dapat menyebabkan kecemasan berkelanjutan.
2. Pendapatan yang Tidak Stabil
Ketidakpastian pendapatan, seperti pada pekerja lepas, wiraswasta, atau mereka yang mengalami PHK atau pemotongan gaji, dapat memicu financial stress. Ketika seseorang tidak yakin apakah mereka akan memiliki cukup uang untuk memenuhi kebutuhan bulanan, rasa cemas tentang masa depan keuangan meningkat.
3. Pengeluaran Lebih Besar dari Pendapatan
Gaya hidup yang tidak sesuai dengan kemampuan keuangan juga dapat memicu financial stress. Pengeluaran yang terus melebihi pendapatan, misalnya karena gaya hidup konsumtif atau ketidakmampuan mengontrol pengeluaran, akan membuat individu kesulitan mengatur keuangan mereka, yang berujung pada stres.
4. Lonjakan Biaya Hidup
Kenaikan harga kebutuhan pokok, biaya perumahan, perawatan kesehatan, dan pendidikan dapat memberikan tekanan finansial besar, terutama bagi mereka yang pendapatannya tidak mengalami kenaikan sepadan dengan inflasi. Ketidakmampuan menyesuaikan pengeluaran dengan lonjakan biaya hidup ini kerap kali menyebabkan financial stress.
Baca Juga: Tips Membuat Rencana Keuangan di Tengah Resesi Dunia
5. Kurangnya Perencanaan dan Pengelolaan Keuangan
Tidak memiliki anggaran yang jelas, tidak menabung untuk keadaan darurat, atau tidak memikirkan masa depan seperti pensiun, dapat membuat seseorang lebih rentan terhadap financial stress. Ketika pengeluaran tidak terkontrol atau ada situasi darurat keuangan, individu mungkin merasa kehilangan kendali atas keuangan mereka.
6. Kehilangan Aset atau Investasi
Kegagalan investasi atau kehilangan aset, seperti rumah atau kendaraan, bisa menjadi pukulan besar secara finansial dan emosional. Ketidakpastian ini sering kali menimbulkan stres besar karena berdampak langsung pada kehidupan sehari-hari dan stabilitas keuangan jangka panjang.
7. Tekanan Sosial atau Budaya Konsumtif
Keinginan untuk memenuhi standar gaya hidup tertentu atau tekanan dari lingkungan sosial untuk “menjaga penampilan” dapat memicu pengeluaran yang tidak terencana, yang pada akhirnya memperparah kondisi keuangan dan meningkatkan stres.
Cara Mengatasi Financial Stress
Bahaya financial stress dapat membawa dampak serius tidak hanya pada kesehatan mental, tetapi juga fisik, yang pada akhirnya mempengaruhi kualitas hidup secara keseluruhan. Stres yang berkepanjangan akibat masalah keuangan sering kali memicu gangguan kecemasan, depresi, insomnia, hingga masalah kesehatan fisik seperti tekanan darah tinggi dan penyakit jantung.
Selain itu, financial stress dapat merusak hubungan pribadi, mengganggu produktivitas kerja, dan membuat individu merasa terjebak dalam situasi yang sulit diatasi. Oleh karena itu, penting untuk segera mengatasi financial stress secara komprehensif. Berikut beberapa cara untuk menanggulangi bahaya financial stress yang bisa Anda terapkan:
1. Bicaralah dengan Seseorang
Ketika menghadapi masalah keuangan, seringkali muncul godaan kuat untuk memendam semuanya dan mencoba menyelesaikannya sendiri. Banyak dari kita bahkan menganggap uang sebagai topik yang tabu, yang tidak layak dibicarakan dengan orang lain.
Anda mungkin merasa canggung untuk mengungkapkan jumlah pendapatan atau pengeluaran Anda, merasa malu atas kesalahan finansial yang pernah dilakukan, atau merasa rendah diri karena tidak mampu mencukupi kebutuhan keluarga. Namun, menyimpan semuanya sendiri hanya akan memperburuk stres keuangan Anda. Dalam kondisi ekonomi saat ini, di mana banyak orang berjuang bukan karena kesalahan mereka sendiri, kemungkinan besar orang lain akan lebih memahami masalah Anda.
2. Evaluasi Keuangan Anda
Langkah pertama untuk menyusun rencana menyelesaikan masalah keuangan adalah merinci pendapatan, utang, dan pengeluaran Anda selama setidaknya satu bulan.
Banyak situs web dan aplikasi smartphone yang dapat membantu Anda melacak keuangan ke depannya, atau Anda dapat mulai dari awal dengan mengumpulkan tanda terima serta memeriksa laporan bank dan kartu kredit. Tentu saja, beberapa masalah keuangan lebih mudah diselesaikan daripada yang lain, tetapi dengan mengevaluasi keuangan Anda, Anda akan memiliki gambaran yang lebih jelas tentang posisi Anda. Meskipun proses ini terasa menakutkan atau menyakitkan, melacak keuangan Anda secara rinci dapat membantu Anda mulai mendapatkan kembali kendali atas situasi Anda.
3. Buat Rencana dan Patuhilah
Seperti halnya stres keuangan dapat disebabkan oleh berbagai masalah keuangan, begitu pula ada banyak solusi yang mungkin. Rencana untuk mengatasi masalah spesifik Anda bisa berupa hidup dengan anggaran yang lebih ketat, menurunkan suku bunga utang kartu kredit, mengurangi pengeluaran online, mencari tunjangan pemerintah, mengajukan kebangkrutan, atau mencari pekerjaan baru atau sumber pendapatan tambahan.
Jika Anda telah mengevaluasi situasi keuangan Anda, menghilangkan pengeluaran yang tidak perlu, dan tetap saja pengeluaran melebihi pendapatan, ada tiga pilihan utama yang bisa diambil: meningkatkan pendapatan, menurunkan pengeluaran, atau keduanya. Bagaimana Anda mencapai salah satu dari tujuan tersebut membutuhkan perencanaan yang matang dan kesungguhan dalam melaksanakannya.
Baca Juga: 7 Cara Mengatur Keuangan untuk Penghasilan Tidak Tetap
4. Buat Anggaran Bulanan
Apa pun rencana Anda untuk mengatasi masalah keuangan, membuat dan mengikuti anggaran bulanan dapat membantu Anda tetap berada di jalur yang benar dan mendapatkan kembali rasa kendali.
Sertakan pengeluaran sehari-hari dalam anggaran Anda, seperti belanja bahan makanan dan biaya perjalanan ke tempat kerja, serta sewa bulanan, cicilan rumah, dan tagihan utilitas. Untuk pengeluaran tahunan seperti asuransi mobil atau pajak properti, bagi jumlah tersebut menjadi 12 bulan sehingga Anda bisa menyisihkan uang setiap bulan. Jika memungkinkan, cobalah untuk memperhitungkan pengeluaran tak terduga, seperti biaya medis atau perbaikan rumah dan mobil.