Investasi

Sisa THR Lebih Baik untuk Emas atau Saham?

kantong-ajaib

Berakhirnya bulan Ramadan sering kali menyisakan satu hal: Tunjangan Hari Raya (THR) yang sebagian besar sudah digunakan untuk kebutuhan Lebaran. Namun, bagaimana dengan sisa uang THR yang masih tersimpan? Daripada menguap tanpa arah, sisa THR ini justru bisa menjadi langkah awal menuju kondisi keuangan yang lebih sehat dan mapan, jika dikelola dengan bijak. Salah satu cara paling efektif adalah mengalihkannya ke instrumen investasi.

Investasi memungkinkan uang yang dimiliki terus berkembang dari waktu ke waktu. Dengan sisa THR yang mungkin jumlahnya tidak terlalu besar, kamu tetap bisa memulainya secara perlahan, baik melalui investasi saham maupun emas. Keduanya memiliki karakteristik berbeda dan bisa disesuaikan dengan profil risiko serta tujuan finansial masing-masing. Jika ingin hasil lebih tinggi dengan toleransi risiko yang cukup besar, saham bisa jadi pilihan. Namun jika kamu mencari instrumen yang lebih stabil, emas layak dipertimbangkan.

Kunci utama adalah menyesuaikan investasi dengan target yang ingin dicapai. Apakah kamu ingin menyiapkan dana darurat, menabung untuk DP rumah, atau mempersiapkan dana pendidikan anak? Tujuan tersebut akan menentukan jenis investasi yang paling cocok. Jadi, sebelum sisa THR digunakan untuk hal-hal konsumtif, ada baiknya mulai pikirkan tujuan finansialmu dan jadikan momen ini sebagai titik awal kebiasaan investasi yang lebih konsisten.

Sisa THR untuk Investasi Saham atau Emas?

1. Investasi Stabil dan Minim Resiko (Emas)

Mengalokasikan sisa THR untuk investasi emas merupakan langkah cerdas yang patut dipertimbangkan, terutama bagi kamu yang menginginkan instrumen investasi yang relatif stabil dan minim risiko. 

Emas telah lama dikenal sebagai aset lindung nilai (safe haven), yang nilainya cenderung naik dalam jangka panjang dan tidak terlalu terpengaruh gejolak ekonomi. PT Pegadaian, misalnya, secara aktif mengajak masyarakat untuk mengelola sisa THR dengan cara membeli emas, baik dalam bentuk fisik maupun tabungan emas digital, karena mudah diakses dan terjangkau oleh semua kalangan.

Salah satu keunggulan utama investasi emas adalah likuiditasnya yang tinggi. Artinya, emas mudah dicairkan saat kamu membutuhkan dana mendesak. Selain itu, berinvestasi emas kini tidak lagi mengharuskan kamu membeli dalam jumlah besar—melalui layanan seperti Tabungan Emas Pegadaian atau platform syariah perbankan, kamu bisa mulai dari nominal yang sangat kecil, bahkan dari Rp10.000. Ini tentu sangat cocok bagi yang ingin memulai investasi dari sisa THR, tanpa perlu menunggu modal besar terlebih dulu.

Lebih jauh lagi, emas juga bisa menjadi alat bantu mencapai tujuan keuangan jangka menengah, seperti persiapan dana pendidikan, biaya umrah, atau tabungan menikah. Nilainya yang cenderung stabil dan meningkat seiring waktu menjadikan emas sebagai pilihan yang ideal untuk menyimpan kekayaan secara bertahap. 

Jika kamu ingin berinvestasi namun belum siap menghadapi risiko fluktuasi pasar saham, maka menyimpan emas dari sisa THR bisa menjadi pintu masuk yang aman dan menjanjikan untuk membangun aset masa depan.

2. Investasi Cuan Lebih Tinggi Tapi Fluktuatif (Saham)

Jika kamu termasuk tipe yang lebih agresif dalam mengelola keuangan dan siap menghadapi fluktuasi pasar demi potensi imbal hasil yang lebih tinggi, maka menginvestasikan sisa THR ke pasar saham bisa jadi pilihan yang tepat. 

Saham merupakan salah satu instrumen investasi yang menawarkan pertumbuhan nilai cukup signifikan dalam jangka panjang, terutama jika kamu memilih emiten dengan fundamental kuat dan prospek bisnis yang menjanjikan.

Berbeda dengan emas yang cenderung stabil, saham memberikan kesempatan untuk meraih keuntungan dari dua sisi: capital gain (kenaikan harga saham) dan dividen (pembagian keuntungan perusahaan). Ini sangat cocok bagi kamu yang punya target finansial jangka panjang seperti dana pensiun, membeli rumah, atau menyiapkan dana pendidikan anak. 

Namun, perlu diingat bahwa berinvestasi saham membutuhkan pemahaman yang lebih dalam dan pengelolaan risiko yang bijak. Oleh karena itu, penting untuk mempelajari dasar-dasar analisis saham atau memulai dari instrumen berbasis saham yang lebih sederhana seperti reksa dana saham.

Dengan sisa THR, kamu bisa mulai investasi saham dari jumlah kecil, misalnya Rp100.000 lewat aplikasi sekuritas yang telah terdaftar di OJK. Selain itu, banyak platform yang kini menyediakan fitur edukasi dan simulasi untuk pemula, sehingga kamu bisa belajar sambil jalan. 

Intinya, selama kamu memahami profil risikomu dan menetapkan tujuan investasi yang jelas, saham bisa menjadi kendaraan yang efektif untuk membangun kekayaan dalam jangka panjang.

Sebagai penutup, jika kamu ingin memanfaatkan sisa THR untuk investasi, emas cocok bagi yang menginginkan investasi stabil, minim risiko, dan mudah dicairkan kapan saja. Instrumen ini ideal untuk tujuan jangka menengah seperti tabungan menikah, dana umrah, atau dana darurat, apalagi sekarang sudah banyak platform yang memungkinkan kamu menabung emas mulai dari nominal kecil.

Sementara itu, saham lebih sesuai untuk kamu yang siap dengan risiko fluktuasi dan mengejar imbal hasil lebih tinggi dalam jangka panjang. Cocok untuk target keuangan besar seperti dana pensiun, rumah, atau pendidikan anak. Jadi, apapun pilihanmu—emas atau saham—yang terpenting adalah menyesuaikannya dengan tujuan dan kemampuan, serta mulai sedini mungkin.

Mulai Investasi di Ajaib Sekuritas Sekarang!

Sebagai aplikasi Pilihan #1 Investor Indonesia, Ajaib kini lebih stabil, lebih lengkap, lebih baik. Di Ajaib, #SemuaBisa investasi di saham, reksa dana, hingga obligasi. Melalui Ajaib Alpha, Anda juga dapat jual beli saham Amerika, Aset Kripto, dan trading perpetual futures. Download aplikasi Ajaib dan Ajaib Alpha sekarang!

Artikel Terkait