
Pada 24 Februari 2025, Presiden Prabowo Subianto meresmikan Danantara, atau Daya Anagata Nusantara, sebagai sovereign wealth fund (SWF) kedua Indonesia setelah Indonesia Investment Authority (INA). Dengan mengelola aset lebih dari US$900 miliar, Danantara bertujuan untuk mengoptimalkan aset negara dan mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional.
Danantara mengambil alih pengelolaan tujuh BUMN strategis, termasuk Bank Mandiri, BRI, BNI, Pertamina, PLN, Telkom Indonesia, dan MIND ID. Langkah ini menjadikan Danantara sebagai super holding yang mengonsolidasikan aset-aset negara untuk investasi yang lebih efisien dan berkelanjutan.
Fokus Investasi Strategis
Dengan dana awal sebesar US$20 miliar, Danantara memprioritaskan investasi pada sektor-sektor strategis seperti energi terbarukan, industri hilirisasi sumber daya alam, manufaktur canggih, dan ketahanan pangan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia dari 5% menjadi 8% per tahun pada 2029.
Selain itu, Danantara menjalin kemitraan internasional, seperti kolaborasi dengan Qatar Investment Authority (QIA) untuk membentuk dana investasi bersama sebesar US$4 miliar yang difokuskan pada industri hilir, energi terbarukan, dan teknologi.
Dampak terhadap Pasar Saham Indonesia
Peluncuran Danantara memengaruhi pasar saham Indonesia. Pada hari peresmiannya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 0,78% ke level 6.749, dan keesokan harinya turun lagi sebesar 2,39% ke level 6.591. Saham-saham BUMN yang berada di bawah pengelolaan super holding ini, seperti BMRI, BBRI, BBNI, dan TLKM, juga mengalami penurunan harga.
Penurunan ini mencerminkan kekhawatiran investor terhadap transparansi dan akuntabilitas pengelolaan dana besar oleh Danantara. Namun, jika mampu menunjukkan tata kelola yang baik dan kinerja positif, kepercayaan investor dapat pulih, dan pasar saham Indonesia berpotensi mengalami pertumbuhan jangka panjang.
Tantangan dan Harapan
Meskipun memiliki potensi besar, tantangan terkait tata kelola dan transparansi tetap menjadi perhatian. Pemerintah berkomitmen untuk mengelola Danantara dengan prinsip good governance dan membuka peluang audit publik untuk menjaga kepercayaan masyarakat dan investor .
Dengan pendekatan yang transparan dan profesional, Danantara diharapkan dapat menjadi instrumen utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia yang inklusif dan berkelanjutan.
Tip bagi Investor di Era Danantara
- Diversifikasi Portofolio: Sebarkan investasi Anda ke berbagai sektor dan instrumen untuk mengurangi risiko.
- Fokus pada Investasi Jangka Panjang: Tetap tenang menghadapi fluktuasi pasar dan pertahankan investasi pada saham dengan fundamental kuat.
- Pilih Aset Defensif: Pertimbangkan sektor-sektor seperti kebutuhan pokok, kesehatan, dan utilitas yang cenderung stabil saat terjadi ketidakpastian ekonomi.
- Siapkan Dana Darurat: Memiliki dana likuid yang cukup penting untuk menghadapi kondisi pasar yang bergejolak.
- Hindari Kepanikan: Lakukan analisis fundamental dan teknikal sebelum mengambil keputusan investasi.
Kesimpulan
Danantara merupakan langkah strategis Indonesia dalam mengelola aset negara untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Dengan fokus pada sektor-sektor strategis dan komitmen terhadap tata kelola yang baik, Danantara berpotensi menjadi katalisator utama dalam transformasi ekonomi Indonesia.
Mulai Investasi di Ajaib Sekarang!
Masa depan kamu tentu akan menjadi lebih terjamin dan aman secara finansial bila kamu berinvestasi bukan? Ajaib hadir untuk memberikan pengalaman investasi yang lebih aman dan tepercaya. Mulai perjalanan investasimu bersama Ajaib sekarang, karena proses pendaftarannya yang mudah dan 100% online, tanpa memerlukan modal yang besar.
Berbagai layanan dan indeks saham juga tersedia dalam rangka mendukung investasimu agar semakin maksimal! Mulai dari saham, reksa dana, kripto, margin trading, day trading, dan layanan bagi nasabah premium, Ajaib Prime, bisa kamu temukan di aplikasi Ajaib.
Jadi, tunggu apalagi? Yuk, download aplikasi Ajaib Sekuritas sekarang!