Investor Saham Pemula

Cara Mencari Harga Saham di Laporan Keuangan

Perbedaan Utang dan Piutang

Tertarik berinvestasi saham tapi bingung mulai dari mana? Salah satu langkah pertama yang penting adalah mengetahui harga saham terbaru. Untungnya, kamu bisa dengan mudah mencari harga saham langsung di situs resmi Bursa Efek Indonesia (IDX). Ini menjadi fondasi awal untuk membuat keputusan investasi yang lebih bijak.

Melalui IDX, kamu bisa mendapatkan data harga saham yang akurat, resmi, dan real-time. Tidak hanya harga terakhir, kamu juga bisa melihat riwayat harga, volume transaksi, hingga informasi lain yang berhubungan dengan kinerja emiten. Memantau harga saham secara berkala membantu kamu untuk memahami tren pasar, serta mengenali momentum terbaik untuk membeli atau menjual saham.

Dengan terus memantau pergerakan harga melalui IDX, kamu bisa mengevaluasi apakah perlu melakukan strategi hold, jual, atau beli lagi. Jadi, sebelum berinvestasi atau memantau saham yang sudah dimiliki, pastikan kamu rutin cek harga saham di sumber yang terpercaya seperti IDX. 

Memahami Jumlah Saham Beredar

Jumlah saham beredar adalah total saham suatu perusahaan yang saat ini dimiliki oleh semua pemegang sahamnya. 

Saham beredar mencakup blok saham yang dimiliki oleh investor institusi dan saham terbatas yang dimiliki oleh pejabat dan orang dalam perusahaan. Saham-saham ini tercatat dalam neraca perusahaan di bawah akun Modal Saham. Jumlah saham beredar suatu perusahaan tidak bersifat statis dan dapat berfluktuasi secara signifikan dari waktu ke waktu. Saham beredar digunakan untuk menghitung metrik-metrik penting perusahaan.

Seperti yang disebutkan di atas, saham beredar suatu perusahaan adalah saham yang dimiliki oleh para pemegang sahamnya. Setiap saham yang disahkan dan dimiliki atau dijual kepada pemegang saham perusahaan, tidak termasuk saham treasury yang disimpan oleh perusahaan itu sendiri, disebut sebagai saham beredar.
Secara sederhana, jumlah saham beredar merepresentasikan jumlah saham yang tersedia di pasar terbuka, termasuk saham yang dimiliki oleh:

  • Investor individu
  • Investor institusi
  • Saham terbatas yang dimiliki oleh orang dalam dan pejabat perusahaan

Jumlah saham beredar perusahaan dapat berfluktuasi karena berbagai alasan. Jumlah ini akan bertambah jika perusahaan menerbitkan saham tambahan. Biasanya, perusahaan menerbitkan saham baru ketika mereka mengumpulkan dana melalui pembiayaan ekuitas atau ketika mereka menjalankan opsi saham karyawan (ESO) atau instrumen keuangan lainnya. Sebaliknya, jumlah saham beredar akan berkurang jika perusahaan melakukan pembelian kembali saham melalui program buyback saham.

Selain mencatatkan saham beredar atau modal saham di neraca perusahaan, perusahaan publik juga diwajibkan untuk melaporkan jumlah saham yang diterbitkan bersama dengan jumlah saham beredar mereka. Informasi ini umumnya tersedia di bagian hubungan investor di situs web resmi perusahaan, atau di situs bursa efek local seperti IDX.

Seperti yang disebutkan, saham beredar digunakan untuk menghitung berbagai metrik keuangan penting bagi perusahaan publik. Ini termasuk kapitalisasi pasar (market capitalization), laba per saham (EPS), dan arus kas per saham (CFPS). Diagram berikut menunjukkan bagaimana masing-masing dihitung menggunakan jumlah saham beredar.

Cara Mencari Harga Saham di Laporan Keuangan

Laporan keuangan perusahaan tidak secara langsung mencantumkan harga pasar saham harian. Namun, Anda dapat memperoleh informasi penting yang berkaitan dengan harga saham melalui langkah-langkah berikut:​

1. Unduh Laporan Keuangan Perusahaan

Laporan keuangan dapat diakses melalui:​

  • Situs Resmi Bursa Efek Indonesia (IDX): Kunjungi idx.co.id dan pilih menu Perusahaan Tercatat > Laporan Keuangan dan Tahunan.​
  • Situs Resmi Perusahaan (Investor Relations): Banyak perusahaan publik menyediakan laporan keuangan mereka di bagian Investor Relations pada situs resmi perusahaan.​

2. Identifikasi Jumlah Saham Beredar

Dalam laporan keuangan, periksa bagian Ekuitas atau Modal Saham untuk menemukan informasi tentang jumlah saham beredar. Jumlah ini penting untuk menghitung nilai-nilai seperti laba per saham (EPS) dan nilai buku per saham (BVPS).​

3. Hitung Nilai Buku per Saham (Book Value per Share – BVPS)

Nilai buku per saham memberikan gambaran tentang nilai aset bersih perusahaan per lembar saham. Rumusnya adalah:​

BVPS = Total Ekuitas Pemegang Saham Biasa / Jumlah Saham Biasa Beredar

Informasi total ekuitas dan jumlah saham biasa beredar dapat ditemukan dalam laporan keuangan perusahaan.​

4. Periksa Laba per Saham (Earnings per Share – EPS)

EPS biasanya dicantumkan di laporan laba rugi (income statement). Anda juga dapat menghitungnya dengan rumus:​

EPS = (Laba Bersih – Dividen Saham Preferen) / Jumlah Saham Biasa yang Beredar

EPS membantu Anda memahami berapa laba bersih yang diperoleh perusahaan untuk setiap lembar saham, yang menjadi dasar valuasi.​

5. Gunakan Rasio untuk Menilai Harga Saham

Setelah mendapatkan BVPS dan EPS, Anda dapat menggunakan rasio-rasio berikut untuk menilai apakah harga saham saat ini wajar:​

  • Price to Book Value (P/BV): P/BV= Harga Saham Saat Ini / BVPS 
  • Price to Earnings Ratio (P/E): P/E= Harga Saham Saat Ini / EPS 

Harga saham saat ini dapat diperoleh dari situs resmi IDX atau platform investasi lainnya. Dengan membandingkan rasio-rasio ini dengan rata-rata industri atau kompetitor, kamu dapat menilai apakah saham tersebut overvalued atau undervalued.

Mulai Investasi di Ajaib Sekuritas Sekarang!

Sebagai aplikasi Pilihan #1 Investor Indonesia, Ajaib kini lebih stabil, lebih lengkap, lebih baik. Di Ajaib, #SemuaBisa investasi di saham, reksa dana, hingga obligasi. Melalui Ajaib Alpha, Anda juga dapat jual beli saham Amerika, Aset Kripto, dan trading perpetual futures. Download aplikasi Ajaib dan Ajaib Alpha sekarang!

Artikel Terkait