
Ajaib.co.id – Margin trading merupakan produk jasa perbankan yang termasuk ke dalam produk dan instrumen derivatif. Produk derivatif merupakan kontrak atau transaksi yang harganya rendah. Produk derivatif sendiri meliputi saham, nilai tukar, dan obligasi.
Saat berinvestasi, pemula seringkali menemukan kesulitan saat melakukan trading. Umumnya, trader yang berpengalaman menganggap, bahwa trading dalam pasar investasi cukup mudah, tetapi sulit dilakukan oleh pemula.
Margin trading berfungsi untuk menguatkan hasil trading dan perdagangan, sehingga keuntungannya lebih besar saat berhasil. Bahkan, keuntungan yang diperoleh semakin cepat dengan harga sahamnya yang meningkat.
Pada pasar saham, margin trading berfokus pada proses di mana trader membeli saham lebih banyak, sehingga mereka bisa membuka posisinya dengan harga saham yang lebih tinggi.
Apa Itu Margin Trading?
Bagi investor saham, margin trading dianggap sebagai fitur yang bisa meringankan proses pembelian saham. Perdagangan saham tersebut disediakan oleh pihak perusahaan sekuritas.
Secara garis besar, margin trading adalah cara untuk membeli saham menggunakan uang dari perusahaan sekuritas atau broker.
Pinjaman tersebut tentunya dijamin dengan agunan dalam bentuk berbagai saham yang terdapat di akun investor.
Namun, tidak semua saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) bisa dilakukan dengan margin trading. Berdasarkan pengumuman BEI No. Peng-00025/BEI.OPP/01-2017 pada 25 Januari 2017, ada sebanyak 61 saham yang bisa diperdagangkan dengan margin trading:
- AALI – Astra Agro Lestari Tbk
- ADHI – Adhi Karya (Persero) Tbk
- ADRO – Adaro Energy Tbk
- AKRA – AKR Corporindo Tbk
- ANTM – Aneka Tambang (Persero) Tbk
- ASII – Astra International Tbk
- ASRI – Alam Sutera Realty Tbk
- BBCA – Bank Central Asia Tbk
- BBNI – Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
- BBRI – Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
- BBTN – Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
- BEST – Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk
- BJBR – Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk
- BJTM – Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk
- BKSL – Sentul City Tbk
- BMRI – Bank Mandiri (Persero) Tbk
- BMTR – Global Mediacom Tbk
- BSDE – Bumi Serpong Damai Tbk
- CPIN – Charoen Pokphand Indonesia Tbk
- CTRA – Ciputra Development Tbk
- ELSA – Elnusa Tbk
- EXCL – XL Axiata Tbk
- GGRM – Gudang Garam Tbk
- GJTL – Gajah Tunggal Tbk
- HMSP – Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk
- ICBP – Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
- INCO – Vale Indonesia Tbk
- INDF – Indofood Sukses Makmur Tbk
- INTP – Indocement Tunggal Prakarsa Tbk
- ITMG – Indo Tambangraya Megah Tbk
- JPFA – Japfa Comfeed Indonesia Tbk
- JSMR – Jasa Marga (Persero) Tbk
- KAEF – Kimia Farma (Persero) Tbk
- KLBF – Kalbe Farma Tbk
- KREN – PT Kresna Graha Investama Tbk
- LPKR – Lippo Karawaci Tbk
- LPPF – Matahari Department Store Tbk
- LSIP – Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk
- MIKA – PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk
- MLPL – Multipolar Tbk
- MNCN – Media Nusantara Citra Tbk
- MYRX – Hanson International Tbk
- PBRX – Pan Brothers Tbk
- PGAS – Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk
- PPRO – PT PP Properti Tbk
- PTBA – Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk
- PTPP – Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk
- PWON – Pakuwon Jati Tbk
- SCMA – Surya Citra Media Tbk
- SMGR – Semen Indonesia (Persero) Tbk
- SMRA – Summarecon Agung Tbk
- SRIL – PT Sri Rejeki Isman Tbk
- SSMS – PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk
- TBIG – PT Tower Bersama Infrastructure Tbk
- TLKM – Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk
- UNTR – United Tractors Tbk
- UNVR – Unilever Indonesia Tbk
- WIKA – Wijaya Karya Tbk
- WSBP – PT Waskita Beton Precast Tbk
- WSKT – Waskita Karya (Persero) Tbk
- WTON – Wijaya Karya Beton
Saat memasuki jatuh tempo, trader saham harus membayar utang dari margin trading sesuai aturan yang ada.
Jika tidak membayarnya, maka kamu akan dikenakan bunga dari pinjaman. Jika trader tidak mampu membayarnya, maka sahammu akan dijual secara paksa.
Sebaiknya, kamu mempelajari sistem kerja margin trading terlebih dahulu sebelum memulainya. Fasilitas tersebut dianggap mampu mendapat keuntungan sekaligus kerugian yang besar.
Berikut ini adalah risiko dari margin trading:
- Jika harga sahamnya naik = keuntungan dari kenaikan harga saham – biaya pinjaman. Misalnya, kenaikan harga saham mencapai sekitar 10 persen dan biaya pinjamannya sebesar 1 persen. Keuntungan bersihnya adalah 10 persen – 1 persen = 9 persen.
- Jika harga sahamnya turun = kerugian dari turunnya harga saham – biaya pinjaman. Misalnya, penurunan harga saham kurang dari 10 persen, maka biaya pinjamannya adalah 1 persen dan keuntungan bersih (-10 persen – 1 persen = -11 persen.
Kelebihan dan Kekurangan Margin Trading
Saham adalah salah satu instrumen investasi yang memiliki tingkat risiko tinggi dan pengembalian yang besar.
Hal tersebut juga berlaku saat kamu membeli saham dengan cara margin trading. Investor pun juga berkesempatan untuk memperoleh keuntungan yang lebih besar lagi, karena nilai relatif dari posisi perdagangan lebih besar.
Tidak hanya keuntungan saja, membeli saham dengan cara margin trading juga bisa digunakan untuk diversifikasi aset.
Nantinya, investor bisa membuka beberapa posisi dengan jumlah modal investasi yang lebih rendah. Metode yang satu ini memungkinkan investor untuk memiliki akun margin tanpa harus memindahkan uangnya.
Selain itu, margin trading juga memiliki kekurangan. Setiap harga saham turun, maka bisa menimbulkan kerugian besar bagi para investor. Tentunya, para investor harus bisa menetapkan strategi manajemen risiko.
Itulah tadi penjelasan mengenai margin trading dalam dunia investasi saham. Jika ingin menggunakannya, maka kamu harus mempelajari dasar-dasarnya terlebih dahulu.