Reksa Dana

Obligasi, Investasi Bebas Risiko yang Bisa Kamu Pilih

ilustrasi obligasi

Ajaib.co.id – Instrumen investasi di pasar modal cukup banyak jenisnya, dari yang bebas risiko hingga yang memiliki fluktuasi cukup tinggi. Investasi bebas risiko juga dikenal dengan sebutan risk free.

Instrumen investasi yang dimaksud tersebut ialah obligasi pemerintah (government bond), instrumen tersebut dianggap risk free karena pemerintah menjamin nilai investasi awal (nilai pokok) serta imbal hasil keuntungan yang didapatkan (coupon).

Apa itu Obligasi Pemerintah?

Obligasi pemerintah disebut juga Surat Berharga Negara (SBN). Secara umum, SBN terbagi menjadi dua, yakni obligasi yang bersifat konvesional dan obligasi yang bersifat syariah.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR), obligasi pemerintah yang bersifat konvesional terdiri dari: Obligasi Negara Ritel (ORI), Surat Perbendaharaan Negara (SPN), Surat Utang Negara valuta asing (SUN VALAS), Saving Bond Ritel (SBR), dan Obligasi Negara (ON).

Sedangkan obligasi syariah atau Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) terdiri dari: Sukuk Ritel (Sukri), Islamic Fixed Rate (IFR), Surat Perbendaharaan Negara Syariah (SPNS), Sukuk Dana Haji Indonesia (SDHI), Project Based Sukuk (SBSN PBS), Sukuk Valas, dan Sukuk Tabungan.

Jenis SBN yang Ditawarkan dalam Obligasi

Bagi individu yang ingin berinvestasi tetapi memiliki modal yang tidak terlalu besar, kamu dapat melirik beberapa jenis SBN yang diterbitkan dengan cara penawaran (non-lelang) dan terbuka bagi publik seperti ORI, SBR, Sukri, dan sukuk tabungan. Instrumen tersebut umumnya dapat diperoleh di beberapa agen penjual dengan pembelian minimal senilai Rp 1 juta dan maksimal Rp 3 miliar. Lalu apa perbedaan jenis SBN tersebut?

1. Savings Bond Ritel (SBR)

SBR memiliki sifat yang mirip dengan tabungan (saving) atau deposito bank karena tidak bisa diperdagangkan di pasar sekunder. Artinya, SBR hanya bisa kamu beli saat masa penawaran dan disimpan hingga waktu jatuh tempo, kecuali investor memilih fasilitas early redemption (pencairan awal). Namun, masa pencairan awal ini hanya bisa menjadi pilihan dan bisa diambil setelah berinvestasi minimal satu tahun.

Karena ditujukan untuk ritel, modal awal investasi ini sangat rendah, mulai dari Rp1 juta (1 unit) hingga Rp3 miliar (3000 unit). Biasanya, tenor dari SBR tidak terlalu panjang, biasanya sekitar 2 tahun saja. Imbalan atau kupon SBR biasanya ditetapkan floating with floor atau mengambang dengan batas minimal.

2. Obligasi Ritel Indonesia (ORI)

ORI merupakan jenis obligasi Negara yang bisa diperdagangkan oleh investor ritel dengan tujuan memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat atau investor individual untuk secara langsung memiliki dan memperdagangkan secara aktif dalam perdagangan Obligasi Negara.

Investasi ini dijual kepada investor dengan pembelian minimal Rp5 juta. Kupon ORI bersifat tetap dan dibayar tiap bulan. Sebagai instrumen investasi, ORI juga dapat diperjualbelikan di pasar sekunder. Artinya, investor yang membeli ORI tidak harus memegangnya hingga jatuh tempo tetapi bisa menjualnya di pasar kapanpun kamu butuhkan.

3. Sukuk Ritel (Sukri)

Investasi ini secara umum mirip dengan ORI namun berbasis syariah. Sukri dijual kepada investor individu melalui agen penjual dengan pembelian minimal Rp5 juta. Di mana, imbalan Sukuk Ritel bersifat tetap dan akan dibayar tiap bulan. Sebagai instrumen investasi, Sukri dapat diperjualbelikan di pasar sekunder sehingga memudahkan kamu dalam melakukan jual beli ketika di kemudian hari membutuhkan dana darurat.

4. Sukuk Tabungan (ST)

Secara struktur investasi ini mirip dengan SBR, namun berbasis syaruah. Di mana, ST dijual kepada investor individy melalui agen penjual dengan pembelian minimal Rp1 juta. Kupon pada jenis instrumen ini biasanya diberikan dengan sistem floating with floor dan dibayarkan tiap bulan dan tidak dapat diperdagangkan namun tetap memiliki fasilitas early redemption.

Itulah beberapa hal mengenai investasi Obligasi atau Surat Berharga Negara, di mana biasanya pemerintah menerbitkan instrumen tersebut secara berkelanjutan dengan periode tertentu. Akan tetapi kamu dapat berinvestasi pada obligasi melalui reksa dana berjenis pendapatan tetap (fixed income).

Reksa dana pendapatan tetap merupakan suatu produk investasi yang 80% portofolio aset didalamnya berupa obligasi, sedangkan sisanya dapat berupa instrumen pasar modal lainnya seperti deposito maupun saham. Menarik bukan? Nah, melalui aplikasi Ajaib kamu dapat berinvestasi reksa dana kapan saja di mana saja dengan nominal yang sangat terjangkau dimulai dari Rp10.000.

Pastikan sebelum kamu memilih investasi, pahami terlebih dulu tujuan keuangan kamu di masa depan dan cobalah memaham risiko yang mungkin akan kamu terima atau hadapi di kemudian hari.

Artikel Terkait