Ekonomi

Bagaimana Proses Produksi Massal dalam Ekonomi?

Ajaib.co.id – Dalam kegiatan ekonomi, proses produksi merupakan bagian di dalamnya. Adapun lengkapnya, ada 3 unsur utama yang terdiri dari produksi, distribusi, dan konsumsi. Ketiganya memang tidak bisa terpisahkan antara satu dengan lainnya. Kalau dipisah, maka dipastikan ada kehidupan perekonomian yang lumpuh dan membuat tidak stabil. 

Pada proses kegiatan produksi barang, setiap perusahaan memiliki metodenya masing-masing sesuai dengan jenis produk yang mereka jual. Namun, hampir sebagian besar dari perusahaan atau produsen menerapkan sistem produksi massal. 

Produksi massal merupakan sistem produksi barang atau pembuatan produk yang dilakukan dengan terus menerus. Proses ini juga sering disebut dengan aliran produksi produk. Biasanya, pada proses produksi massal dilakukan oleh perusahaan dan pabrik industri yang telah berskala besar yang memiliki ratusan karyawan. Pada produksi massal, dalam sekali produksi bisa menghasilkan ratusan produk sekaligus. 

Sesuai dengan namanya, sistem produksi massal menghasilkan produk dengan jumlah barang atau kuantitas dalam skala besar. Apalagi dalam sistem ini, aliran produk selalu berjalan secara terus-menerus. Sehingga, tidak mengherankan kalau suatu pabrik besar dapat menghasilkan ribuan hingga ratusan ribu produk dalam satu hari saja.

Adapun sistem produksi massal ini umumnya diaplikasikan pada perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang industri makanan, alat elektronik, obat-obatan dan bahan kimia, bahan bakar dan lain-lain. Sehingga kebutuhan-kebutuhan tersebut lebih cocok diproduksi dengan sistem produksi massal. Pasalnya, jumlah peminat yang tinggi di masyarakat pada produk-produk tersebut.

Pada produksi massal bisa dianalogikan seperti metode estafet yang berkesinambungan terus-menerus. Proses ini dimulai dari mencari dan memilih bahan baku, mengolah bahan baku hingga menjadi barang setengah jadi.

Supaya proses produksi berjalan dengan efisien, maka ada sistem kerja di pabrik akan dibagi-bagi ke dalam beberapa pos. Untuk selanjutnya dikerjakan oleh karyawan-karyawan secara berkelompok. Dengan begitu, sistem produksi massal bisa berjalan dengan efisien, hemat waktu, ringan dan perusahaan akan memiliki tingkat produktivitas yang tinggi.

Tahapan Produksi Massal

Dokumentasi Persyaratan Produk

Tahapan produksi yang pertama adalah membuat dokumentasi dari persyaratan produk. Fungsi ini utamanya dijalankan oleh Manajer Produk. Dengan tanggung jawab untuk memimpin dan membuat dokumen ini, namun mereka harus meminta masukan dan persetujuan akhir dari semua pemimpin tim lainnya: Teknik, Penjualan, QA, Eksekutif, dan Pemasaran.

Setelah ada revisi dokumentasi persyaratan produk disetujui oleh semua pimpinan tim ini, ini menjadi landasan dan semua keputusan produk selanjutnya harus sesuai dengan apa yang tertulis di dokumentasi ini.

Kamu juga dapat meratifikasi dan membuat revisi saat informasi baru tersedia. Hal ini memengaruhi keputusan kamu sebelumnya, tapi setiap revisi baru harus ditinjau dan disetujui oleh pimpinan tim.

Adapun dokumentasi persyaratan produk atau yang biasa dikenal dengan PRD (Product Requirements Documentation) biasanya berupa:

  • Daftar lengkap fitur yang akan disertakan dalam produk
  • Metrik kinerja spesifik yang harus dipenuhi setiap fitur
  • Perkiraan volume produksi
  • Biaya target
  • Targetkan jadwal rilis produk
  • Roadmap produk

Validasi dan Pengujian Teknik

Tahap yang kedua adalah bagian yang bisa dikatakan menyenangkan. Dikenal sebagai validasi dan pengujian teknik atau EVT (Engineering Validation and Testing).

Pada tahap ini, tim teknik menggunakan segala cara yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan setiap fitur yang diuraikan dalam dokumentasi persyaratan produk sebelumnya.

Tujuannya dari tahap ini adalah untuk membuktikan adalah mungkin secara manusiawi, tanpa menentang hukum fisika, dalam merancang dan membangun sebuah instance dari produk yang memenuhi persyaratan fungsional dalam PRD.

Tujuan utama dari proses validasi dan pengujian teknik yakni untuk mengidentifikasi setiap dan semua risiko dari persyaratan yang diuraikan dalam PRD. Serta dalam rangka menemukan cara untuk menghilangkan atau menguranginya secara signifikan.

Validasi dan Pengujian Desain

Pada tahap yang ketiga ada validasi dan pengujian desain atau DVT (Design Validation and Testing). Dengan tujuan untuk terus bekerja menuju tampilan dan nuansa akhir produk yang diinginkan.

Ini merupakan momen di mana kamu mulai memilih bahan dan desain mekanis yang memenuhi persyaratan bentuk akhir, kesesuaian, dan estetika yang diuraikan dalam PRD.

Seluruh bahan dan komponen yang dipilih dalam revisi ini adalah bahan yang dipakai pada versi produksi akhir barang. Bahkan contoh produk kamu yang dibuat dalam tahap DVT bisa ditampilkan kepada calon pelanggan untuk mulai meminta umpan balik dan menguji kesesuaian pasar produk.

Adapun sebuah produk dapat keluar dari tahap DVT setelah terdapat persetujuan yang dibuat dan memenuhi seluruh persyaratan fungsional dan estetika di PRD. 

Validasi dan Pengujian Produksi 

Tahapan yang keempat adalah validasi dan pengujian produksi. Dalam tahapan ini, kamu dituntut menjalin percakapan serius dengan pemasok dan produsen perusahaan. Ini adalah tahap validasi dan pengujian produksi atau PVT (Production Validation and Testing) atau pra-produksi. Di mana kamu perlu memastikan bahwa produk DVT kamu sebenarnya dapat diproduksi dengan volume dan biaya target yang tercantum dalam PRD.

Kamu juga akan dituntut melakukan outsourcing pembuatan dan perakitan produk kamu. Kamu harus terlibat dengan pemasok ini untuk meminta feedback dari desain kamu untuk memastikan kamu dapat mencapai tujuan produksi.

Tujuan lainnya dari tahap PVT yaitu, untuk mulai memperkuat proses produksi dan menyiapkan rantai pasokan. Metode terbaik untuk melakukannya adalah dengan membuat proses pra-produksi produk Anda menggunakan rantai pasokan dan aset manufaktur yang sebenarnya.

Proses Produksi 

Tahapan yang terakhir adalah proses produksi massal produk kamu. Ketika sebuah produk mencapai target produksi, itu berarti kamu memproduksi dan menjual versi produk yang siap untuk pelanggan dengan jumlah yang tepat.

Di tahap ini, sebagian besar tanggung jawab berada pada produsen untuk mendapatkan suku cadang, merakit, dan mengujinya untuk memenuhi kebutuhan atau permintaan produksi kamu. Akan tetapi, kamu tetap memiliki tanggung jawab untuk memastikan kualitas dan hasil produksi tetap tinggi sementara biaya tetap bisa ditekan.

Artikel Terkait