
PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) akan fokus pada bisnis non-batubara termal dan bisnis hijau setelah melepas PT Adaro Andalan Indonesia (AAI). Divestasi ini diklaim tidak akan mengganggu kelangsungan usaha ADRO, malah akan memberikan akses lebih luas terhadap sumber pembiayaan dan rekanan bisnis potensial.
ADRO akan terus melakukan ekspansi dan diversifikasi pada bisnis non-batubara termal, seperti pengembangan pertambangan batubara metalurgi, pengolahan aluminium, pembangkit listrik tenaga angin, dan pembangkit listrik tenaga air.
Rencana penjualan AAI akan dimintakan persetujuan kepada pemegang saham dalam RUPSLB pada 18 Oktober 2024. Transaksi ini diperkirakan mencapai US$ 2,45 miliar, atau setara 31,8% dari total ekuitas ADRO.
Sumber: Manajemen Beberkan Peluang Adaro Energy (ADRO) Usai Lepas Adaro Andalan, dengan perubahan seperlunya.