Perencanaan Keuangan, Rumah Tangga Masa Kini

5 Game Edukasi Tentang Finansial Untuk Anak-anak

Ajaib.co.id – Topik finansial wajib dikenalkan pada anak-anak sejak kecil. Setidaknya ketika anak sudah duduk di bangku sekolah dasar. Cara paling mudah mengenalkannya dengan game edukasi.

Pendidikan di sekolah merupakan bekal penting bagi anak-anak. Namun untuk masa depannya, hal itu belum cukup. Mereka juga membutuhkan pendidikan keterampilan. Salah satunya mengenai finansial.

Mengenalkan ilmu finansial ke anak-anak bukan berarti mengajarkan mereka untuk mengatur anggaran 50/30/20 ala Elizabeth Warren. Namun ada cara yang lebih menyenangkan, yaitu dengan game edukasi.

Game Edukasi Tentang Finansial

Game edukasi adalah permainan yang dirancang untuk tujuan pendidikan atau pengetahuan. Sehingga game edukasi dapat membantu anak-anak belajar dan memahami suatu mata pelajaran atau topik tertentu dengan cara menyenangkan. Jenis permainan dapat berupa board game, kartu, aplikasi, maupun video.

Konten game edukasi tak melulu tentang mata pelajaran. Beragam topik bisa menjadi kontennya, tak terkecuali tentang finansial. Namun untuk memainkan game edukasi, setidaknya anak-anak harus bisa membaca atau anak usia sekolah dasar. Karena, pada umumnya, instruksi pada game tersebut berbentuk tulisan bukan audio.

Buat kamu yang ingin mengenalkan finansial ke keponakan atau adik, berikut ini referensi game edukasi, dikutip dari moneycrashers.com:

Monopoli 

Monopoli merupakan board game legendaris di dunia. Gim ini berasal dari The Landlord’s Game yang diciptakan oleh Lizzie Magie di Amerika Serikat pada 1903. Kini monopoli dipublikasikan oleh perusahaan mainan terkemuka Hasbro.

Dalam monopoli, pemain (minimal dua orang) harus melempar dadu untuk membeli dan menyewakan properti mereka kepada sang lawan. Meski demikian para pemain wajib mematuhi aturan permainan agar tidak terkena denda atau dipenjara.

Saat kamu mengajak keponakan atau adik bermain monopoli, mereka akan belajar mengelola keuangan dan dampak keputusan finansial. Seperti berinvestasi properti, melatih keterampilan matematika dasar, mengatur uang kas, membayar pajak, serta membayar atau menerima uang sewa. Buat kamu yang ingin praktis bermain monopoli, kamu bisa unduh aplikasi game-nya di App Store dan PlayStore.

Cashflow for Kids

Game edukasi berikutnya adalah Cashflow for Kids. Ini merupakan board game yang dibuat oleh Robert T. Kiyosaki, pebisnis dan penulis buku Rich Dad Poor Dad. Gim akan mengajarkan anak-anak untuk mengendalikan uang mereka, memahami prinsip arus kas, dan mengembangkan kepercayaan diri dalam membuat keputusan investasi.

Syarat bermain Cashflow for Kids antara lain anak-anak minimal usia enam tahun dan setidaknya dimainkan oleh dua orang. Selama permainan, gim memiliki sisi edukasi seperti dasar-dasar berinvestasi, perbedaan antara aset dan liabilitas, memahami laporan keuangan, mengenalkan akuntansi dasar, hingga teknik investasi tingkat lanjut. 

Selain board game, Cashflow for Kids juga tersedia dalam format daring. Kamu bisa mengaksesnya di laman poordad.com dan aplikasi gim di ponsel. Ada pula Cashflow 101 yang diperuntukkan anak usia 14 tahun ke atas.

Game of Life

Satu lagi game edukasi legendaris, Game of Life. Gim yang dibuat oleh Milton Bradley pada 1860 ini telah mengalami perubahan 1960. Gim telah didesain ulang oleh Reuben Klamer dan didukung sepenuhnya oleh Art Linkletter. Bahkan saat ini muncul banyak versi dari Game of Life.

Gim ini dapat dimainkan dua hingga enam orang, dengan minimal usia pemain sembilan tahun. Cara bermain Game of Life, setiap pemain akan menjalankan mobil yang memiliki enam lubang. Ia harus mengikuti instruksi termasuk menjalankan kehidupan pribadinya. Seperti membeli atau menyewa properti, menikah, memiliki anak, dan memperoleh uang.

Meski awal permainan cukup rumit. Namun Game of Life memperkenalkan anak-anak terhadap keputusan yang menyangkut keuangan. Misalnya pilihan pendidikan dan karier berpengaruh terhadap gaji, mengelola gaji, efek pajak, utang dan biaya bunga, pengeluaran menikah dan punya anak, dampak kehilangan pekerjaan, pengeluaran berlebihan, hingga pentingnya investasi awal.

Game of Life juga tersedia dalam format aplikasi di ponsel pintar. Hanya saja gim tersebut tidak gratis. Gim dibanderol mulai Rp40.000.

Pay Day

Sama seperti Game of Life, Pay Day adalah board game yang menyajikan simulasi manajemen uang. Gim yang diciptakan oleh Paul J. Gruen pada 1975 mengajak anak-anak untuk melewati ke kotak-kotak permainan.

Selama permainan, anak-anak (minimal berusia delapan tahun) mengumpulkan gaji bulanan. Pada akhir bulan, mereka harus membayar tagihan, pengeluaran tak terduga, hingga kondisi keuangan darurat. Pemenang gim ini sama seperti yang gim sebelumnya, yaitu orang yang memiliki uang paling banyak pada akhir bulan.

Sisi edukasi finansial dari Pay Day antara lain anak-anak belajar mengalokasikan uang, menjumlahkan pengeluaran yang harus dibayar setiap bulan, membayar tagihan bulanan, memahami kebutuhan dasar, plus membuat dana darurat. Sayangnya, Pay Day belum memiliki format daring.

Charge Large

Charge Large ialah board game rancangan dua pengusaha muda pada 2007 dan dijual ke pihak Hasbro. Kemudian gim dirilis dua tahun kemudian. Gim ini dapat dimainkan minimal dua orang dengan usia pemain di atas 12 tahun.

Sekilas, gim ini tampak mempromosikan penggunaan kredit. Karena awal permainan, pemain menerima kartu kredit emas dan harus berusaha meningkatkan penggunaan kartu kredit. Pemain akan ditantang untuk mengelola kredit (USD2.500) secara bertanggung jawab saat mereka menavigasi permainan dan membangun kekayaan. Namun pemenang tidak harus memiliki utang.

Dengan bermain game edukasi ini, anak-anak akan memahami bagaimana menggunakan kartu kredit secara bertanggung jawab, dampak penggunaan kartu kredit yang tak dibayar, menumpuk kredit tanpa diimbangi menabung dan berinvestasi, serta cara memperoleh kekayaan dengan cara positif.

Monopoli dkk. hanyalah gim. Namun jika gim tersebut memiliki nilai edukasi terhadap perilaku finansial, mengapa tidak dimainkan bersama keponakan, adik, atau anak-anak. Karena pengenalan keterampilan finansial sejak dini akan memberikan dampak positif jangka panjang kepada anak-anak.

Artikel Terkait